Search This Blog

Showing posts with label upacara penutupan. Show all posts
Showing posts with label upacara penutupan. Show all posts

Wednesday, July 14, 2010

Upacara Penutupan Piala Dunia 2010

Upacara penutupan Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan berlangsung pada hari Senin (12/7) menjelang partai final antara Belanda melawan Spanyol dan bertempat di Johannerburg, Afrika Selatan.

Stadion Soccer City, Johannesburg, yang dipenuhi hampir 100 ribu pendukung kedua tim, menjadi saksi bisu rangkain upacara penutupan Piala Dunia 2010. Penutupan ini disebut-sebut sebagai penutupan termegah sepanjang diadakannya Piala Dunia FIFA. Untuk upacara ini, telah disiapkan tata suara yang baik dan tata cahaya yang canggih. Selain itu, lapangan hijau yang sedianya akan juga digunakan partai final setelah upacara ini, ditutupi dengan alas, entah dari karet, karpet atau plastik seluas lapangan hijau tersebut.

Stadion menjadi gelap. Setelah narasi, lalu upacara dibuka dengan lagu kebangssaan Piala Dunia 2010, yaitu Waka Waka (This Time For Africa) yang langsung dinyanyikan oleh Shakira. Banyak penari di belakang Shakira dan tak ketinggalan formasi yang membentuk Vuvuzela mengiringi lagu ini. Sampai pada akhir lagu, formasi bertuliskan ‘For Afrika’.

Setelah itu penampilan Shakira dan penari selasai, stadion kembali gelap. Tak lama, muncul sinar laser yang ditembakkan dari ketinggian ke tengah lapangan. Sinar itu menampilkan bentuk koran raksasa yang bisa dilihat dengan jelas oleh semua penonton. Lalu, penari yang ada di sekitar tengah lapangan, ‘merobek’ bagian tengah koran raksasa itu, dengan 4 sobekan, ke kiri, kanan, atas dan bawah. Dari sobekan itu muncullah gambar-gambar bergerak yang menampilkan drama dalam perjalanan tim peserta dalam putaran pertama, yaitu babak penyisihan grup.

Penapilan bertajuk ‘Africa United’ yang menjadi suguhan berikutnya. Dalam penampilan ini dihadirkan penyanyi lokal dan semacam marching band yang menari mengiringi penyayi lokal tersebut. Tak ketinggalan, ditampilkan juga permainan sinar laser yang membentuk bendera para peserta dan benua Afrika. Lalu kembali muncul video tape seputar drama pertandingan Piala Dunia 2010 dalam babak enam belas besar.

Penampilan selanjutnya, berkas cahaya membentuk hujan dan turun di tengah lapangan. Hujan ini melambangkan harapan bangsa Afrika. Lalu penampilan dari penyanyi-penyanyi lokal menyambung hujan yang turun. Penampilan dilanjutkan dengan parade gajah yang mengelilingi stadion yang kini telah berubah menjadi oase/sumber air di tengah gurun karena guyuran hujan tersebut. Penampilan ditutup dengan permainan cahaya yang menggambarkan hilangnya air yang dihirup belalai gajah. Parede gajah ini dari kejauhan tampak nyata, padahal gajah tersebut hanya tiruan saja dan digerakkan penari.

Kembali muncul video tape dari permainan cahaya. Kali ini menampilkan empat tim yang lolos masuk ke dalam babak perempat final. Seperti diketahui empat tim itu adalah Belanda, Spanyol, Jerman dan Uruguay.

Penampilan berikutnya adalah ‘kolaborasi’ permaianan cahaya yang ditembakkan dari ketinggian dengan penari/musisi yang ada di lapangan. Cahaya menampilkan alat-alat musik (mungkin khas Afrika), diantaranya yang menyerupai arumba yang ada di Bandung, alat musik semacam gendang dan lain-lain. Alat-alat musik itu berukuran raksasa sehigga beberapa orang dewasa pun bisa berdiri di atasnya. Penari mulai memainkan alat musik itu. Alat musik menyerupai arumba yang biasanya dimainkan dengan dipukul menggunakan pemukul. Kali ini dimainkan dengan diinjak dari bilah satu ke bilah lainnya. Pertama seorang lalu berdua, menginjak bilah-bilahnya sedemikian rupa sehingga membentuk rangkaian melodi. Lewat permaianan cahaya, setiap kali menginjak, bilah tersebut bergerak seperti sungguhan. Atau pada alat musik seperti gendang, tampak bergetar bila dilompati bersama-sama.

Nyanyian dari artis lokal, tarian kolosal lalu nyanyian (barat) dari artis lainnya diiringi tarian kolosal menjadi suguhan berikutnya.

Stadion kembali gelap dan hanya tampak sinar biru di sekililing stadion menyeruak ke langit. Lalu terdengar narasi seputar final Piala Dunia FIFA 2010, termasuk tim yang akan berlaga dalam partai akhir tersebut. Menyambut narasi, muncul kembali permainan cahaya. Kali ini menampilkan bendera Belanda dan Spanyol yang merupakan tim yang akan berlaga dalam babak final.

Kembali narasi muncul. Kali ini menyatakan bahwa upacara penutupan sudah sampai di titik akhirnya. Narasi dilanjutkan dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam perhelatan Piala Dunia 2010. Lagi, tata cahaya berlatarbelakang biru (Persib Bandung) muncul di tengah lapangan dan menampilkan ucapan terima kasih dengan huruf berlatarbelakang putih. Animasi ucapan terima kasih di sampaikan dalam berbagai bahasa (negara peserta Piala Dunia ini).

Sampai di titik ini, sekitar 30 menit terlewati. Lewat animasi ucapan terima kasih tersebut, rangkain seremoni penututupan Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan ditutup. Suara Vuvuzela kembali terdengar ke seluruh penjuru stadion menyambut partai final Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan antara Belanda melawan Spanyol.