Search This Blog

Wednesday, July 14, 2010

Belanda Melawan Spanyol – Penentuan Sang Juara

Tropi Piala Dunia FIFA 2010Spanyol - Final Piala Dunia FIFA 2010 Afrika SelatanBelanda - Final Piala Dunia FIFA 2010 Afrika SelatanLaga final antara Belanda melawan Spanyol yang merupakan laga ke-64 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 ini, berlangsung pada Senin (12/7) pukul 01.30 WIB di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan.

Belanda yang berkostum orange, memperebutkan gelar Sang Juara setelah mengandaskan Uruguay di babak semi final. Sementara Spanyol yang mengenakan kostum biru, memperebutkan gelar Sang Juara setelah mengandaskan Jerman di babak semi final pula.

Laga ini didahului dengan Upacara Penutupan Piala Dunia 2010. Upacara dimeriahkan dengan berbagai penampilan yang menarik termasuk aksi penyanyi Shakira dan diakhiri taburan kembang api di atas stadion megah Soccer City. Setelah upacara selesai dan kedua tim masuk lapangan sebelum laga dimulai, terlebih dulu Presiden FIFA dan Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma bersalaman dengan seluruh pemain yang didampingi masing-masing kapten secara bergiliran. Berikut sekilas jalannya laga.

Kedua kesebelasan seperti bermain hati-hati dalam babak pertama, keduanya tampak hanya menunggu waktu tepat untuk menusuk lebih dalam pertahanan lawan. Namun demikian keduanya mampu mencetak beberapa peluang untuk meraih angka.

Tercatat Belanda memiliki sedikitnya 4 peluang mencetak angka dari 15 kali serangannya. Sementara itu, Spanyol yang mampu mendominasi jalannya laga yang terbukti dari penguasaan persentase ball possession dan jumlah serangan yaitu sebanyak 17 kali serangan, memiliki 5 peluang mencetak angka.

Empat peluang Belanda tersebut terjadi pada menit ke-7, ke-17, ke-37 dan 45+1. Pada menit ke-7, di mana tendangan Wesley Sneijder yang memamfaatkan kesalahan umpan pemain Spanyol di daerah pertahanannya sendiri, masih bisa diamankan penjaga gawang. Lalu pada menit ke-17, tendangan bebas Wesley Sneijder dari sayap kanan masih bisa ditangkap langsung oleh penjaga gawang. Pada menit ke-37, Joris Mathijsen yang berdiri bebas dalan kotak penalti, tak mampu menyelesaikan umpan karena terlambat menjemput atau mengantisipasi bola. Sedangkan pada menit ke-45+1, tendangan Arjen Robben ke arah gawang, masih bisa diamankan penjaga gawang. Sebenarnya ada satu peluang mencetak angka, yaitu pada menit ke-33 yang berasal dari tendangan pemain Belanda dari sayap kanan menjelang (garis) tengah lapangan yang mengarah ke gawang Spanyol yang mampu ditepis dan hanya menghasilkan tendangan sudut. Tendangan sudut diberikan kepada penjaga gawang Spanyol begitu saja, karena sesungguhnya tendangan dari belakang tersebut adalah tendangan sportif atau fair play. Penjaga gawang Spanyol tampak tak senang dengan tindakan pemain Belanda yang melepaskan tembakan dari tengah lapangan tersebut.

Sementara itu, peluang mencetak angka pertama Spanyol, tercatat pada menit ke-4, di mana sundulan Sergio Ramos dari dalam kotak penalti yang menyambut tendangan bebas, masih bisa digagalkan penjaga gawang. Pada menit ke-10, tendangan Ramos dari dalam kotak penalti masih bisa digagalkan John Heitinga. Pada menit ke-11, tendangan David Villa dari dalam kotak penalti yang menyambut umpan, masih melebar ke luar lapangan. Lalu pada menit ke-37, tendangan Pedro dari luar kotak penalti hanya menghasilkan tendangan gawang saja. Dan pada menit ke-44, tendangan Xabi Alonso dari luar kotak penalti masih belum bisa menghasilkan angka. Dengan demikian, babak pertama ditutup dengan angka imbang 0-0.

Dalam babak kedua, Belanda yang menyerang sebanyak 17 kali tercatat memiliki sedikitnya 6 peluang mencetak angka. Tiga peluang meraih angka diantaranya terjadi pada menit ke-60, ke-62 dan ke-83. Pada menit ke-60, sundulan Robin Van Persie yang menang duel udara atas Carles Puyol masih ke luar lapangan. Lalu pada menit ke-62 di mana Robben yang mendapat umpan terobosan dari Sneijder, mampu menggiring bola dari sayap kiri masuk ke dalam kotak penalti, lalu di sekitar titik 12 pas bola dilepaskan ke arah kanan penjaga gawang. Meski sudah bergerak berlawanan arah tendangan, bola masih mengenai kaki penjaga gawang dan jala gawang Spanyol pun tetap aman. Sedangkan pada menit ke-83, di mana Robben yang mendapat umpan terobosan dari Van Persie, mampu menggiring bola masuk kotak penalti dan terjadi duel dengan penjaga gawang. Akhirnya Robben terjatuh dan menguaplah peluang Belanda mencetak angka. Tak terima, Robben terus memprotes wasit dan akhirnya berbuah kartu kuning baginya.

Sementara itu, Spanyol tetap mampu mendikte jalannya laga. Hal ini terbukti dari ball possession yang diperolehnya lebih banyak daripada Belanda. Selain itu, terlihat dari jumlah serangannya yaitu sekitar 21 kali serangan. Dari serangannya itu, Spanyol sedikitnya membukukan 6 peluang mencetak angka. Tiga peluang tersebut diantaranya pada menit ke-69 dan ke-77. Pada menit ke-69, tendangan Villa dari dalam kotak penalti yang menyambut umpan J. Navas yang tak bisa diamankan pemain Belanda, hanya menghasilkan tendangan sudut setelah dimentahkan penjaga gawang. Lalu pada menit ke-77, sundulan Ramos di muka gawang yang menyambut tendangan sudut Xavi masih mengalir ke luar lapangan dan tendangan Villa dalam kotak penalti yang masih membentur pemain Belanda dan hanya menghasilkan tendangan sudut. Akhirnya babak kedua ditutup dengan angka imbang 0-0. Dengan hasil imbang dalam babak kedua ini, kedua tim harus memasuki babak perpanjangan waktu 2 kali 15 menit.

Dalam babak perpanjangan waktu paruh pertama, Spanyol mendominasi jalannya laga. Kali ini tak hanya peluang Spanyol meraih angka jauh lebih banyak dibandingkan Belanda. Tercatat sedikitnya 5 peluang Spanyol untuk menorehkan angka dari 10 kali serangannya. Sementara Belanda hanya memperoleh peluang dari 8 kali serangannya.

Peluang Spanyol pertama terjadi pada menit ke-92, serangan Spanyol membuat kemelut di dalam kotak penalti, meski berakhir dengan tendangan sudut. Pada menit ke-95, umpan terobosan Andres Iniesta disambut tendangannya Cesc Fabregas dalam kotak penalti, sayang penjaga gawang berhasil menjauhkan bola dari gawangnya. Pada menit ke-98, Iniesta terlalu lama memainkan bola di dalamkotak penalti Belanda, sehingga berhasil diantaisipsi pemain Belanda. Pada menit ke-100, tendangan J. Navas dari dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang masih membentur Giovanni Van Bronckhorst dan hanya menghasilkan tendangan sudut. Terakhir pada menit ke-103, tendangan Fabregas dari di dalam kotak penalti, masih ke luar lapangan saja.

Sementara peluang Belanda terjadi pada menit ke-96, di mana sundulan Mathijsen dari dalam kotak penalti masih di atas mistar gawang, meski sudah berdiri bebas tanpa kawalan pemain Spanyol. Akhirnya, skor imbang 0-0 menutup babak perpanjangan waktu paruh pertama.

Dalam babak perpanjangan waktu paruh kedua, tercatat Belanda mampu melakukan 9 kali serangan dan memperoleh satu peluang mencetak angka. Sementara itu, Spanyol yang 7 kali menyerang memiliki satu peluang juga.

Peluang Spanyol meraih angka terjadi pada menit ke-110, di mana tendangan Xavi dari depan kotak penalti masih ke luar lapangan. Peluang Spanyol tersebut berasal dari hadiah wasit yang menganggap Heitinga melakukan pelanggaran keras terhadap Iniesta. Tak hanya itu, wasit pun memberikan hadiah lain atas pelanggaran terhadap Iniesta tersebut, yaitu kartu kunig kedua diberikan kepada Heitinga.

Tak lama berselang, Belanda mendapat peluang pada menit ke-114, di mana tendangan bebas Sneijder masih membentur pemain Spanyol.

Beberapa lama kemudian terjadi gol pembuka yang dicetak Spanyol. Bermula dari umpan silang Fernando Torres dari sayap kiri dekat kotak penalti. Umpan yang mengarah ke Iniesta yang mampu diblok tepat di dalam kotak penalti oleh Rafael Van Der Vaart mengarah kepada Fabregas. Lalu bola di umpan kembali Fabregas ke Iniesta. Iniesta yang tanpa kawalan bebas dari perangkap off side Belanda. Di depan kotak kecil dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang, Iniesta melepaskan tendangan ke arah tiang jauh dan akhirnya Maarten Stekelenburg tak bisa menghadang bola masuk ke dalam gawang Belanda. Kini kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Spanyol.

Setelah angka yang dibukukan Iniesta pada menit ke-116 tersebut, tak ada angka lain yang tercipta sampai akhirnya setelah 2 menit tambahan waktu usai dijalani, wasit Howard Webb asal Inggris meniup peluit tanda babak perpanjangan paruh kedua usai.

Akhirnya, La Furia Roja Spanyol tampil sebagai Jawara Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan.

Terpilih sebagai man of the match adalah Andres Iniesta. Lewat torehan angkanya, Spanyol tak hanya memenangi laga, tapi tampil sebagai Jawara.

Tiba saatnya pengalungan medali. Pertama, Belanda yang naik podium dan menerima medali. Tak terlihat pemain Belanda yang mengelus tropi Piala Dunia. Setelah selesai, Spanyol menyusul naik podium dan menerima medali. Ada beberapa pemain Spanyol yang mengelus/memegang Ttropi Jawara, entah apa maksudnya.

Setelah pengalungan medali selesai, pemain Spanyol bergerak ke Podium Jawara tempat penyerahan Tropi Jawara. Iker Casillas adalah yang pertama menerima tropi tersebut yang diserahkan langsung oleh Sepp Blatter, Presiden FIFA dan Jacob Zuma, Presiden Afrika Selatan. Maka, Spanyol pun berpesta, sementara Belanda hanya bisa menatap dengan sedih dari bawah, dari lapangan hijau.

Selain tropi dan medali, Spanyol pun berhak mendapatkan uang senilai 271 miliar rupiah sementara itu, Belanda berhak mendapatkan uang senilai 217 miliar rupiah.

Selain mengakhiri semua rangkain Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan, akhir laga ini pun menghasilkan catatan baru dalam sejarah persepakbolaan dunia. Yang pertama, Spanyol yang kali pertama manjadi juara dunia adalah tim kedua setelah Jerman –pada tahun 1974– yang mampu menyandingkan Tropi Piala Dunia dengan Tropi Piala Eropa (2008). Yang kedua, Belanda hanya mampu menjadi runner up untuk kali ketiganya, setelah sebelumnya dikalahkan Jerman dan Argentina,masing-masing pada putaran final Piala Dunia tahun 1974 dan 1978. Yang ketiga, Spanyol adalah tim pertama yang menang di daerah netral. Yang keempat, peta Jawara Piala Dunia menjadi berubah, Tropi Jawara mampir ke (Benua) Eropa sebanyak 10 kali dan 9 kali ke Amerika latin.

Akhir laga ini pun menghasilkan beberapa penilaian. Pertama, Spanyol dinobatkan sebagai tim paling sportif, fair play team, karena sepanjang gelaran Piala Dunia ini hanya mengoleksi 8 kartu kuning dan 62 pelanggaran. Kedua, terpilih sebagai pemain terbaik adalah Diego Forlan, pemain penyerang bernomor punggung 10 dari Uruguay, sehingga berhak mendapatkan golden ball. Ketiga, Thomas Mueller yang bernomor punggung 13 dari Jerman mendapatkann gelar pencetak angka terbanyak dan berhak mendapatkan golden boot, sepatu emas, setelah mengalahkan Miroslav Klose (Jerman), David Villa (Spanyol) dan Diego Forlan (Uruguay) yang sama-sama mengoleksi 5 angka, namun Mueller berhasil menjadi assist untuk 3 angka Jerman. Keempat, Thomas Mueller yang kini berusia 20 tahun, dinobatkan juga sebagai pemain muda terbaik. Yang kelima, Iker Casillas (Spanyol) terpilih menjadi penjaga gawang terbaik karena hanya kemasukan 2 gol selama gelaran Piala Dunia berlangsung, sehingga berhak mendapatkan golden glove, sarung tangan emas.

Akhirnya, Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan usai dan akan bersambung ke Piala Dunia 2014 Brasil.


Susunan Pemain Belanda:
1 Maarten Stekelenburg (K)
2 Gregory Van Der Wiel (P. Belakang) [K|111”]
3 John Heitinga (P. Belakang) [K|57”] [K|109”]
4 Joris Mathijsen (P. Belakang) [K|117”]
5 Giovanni Van Bronckhorst (P. Belakang) (C1) [K|54”] | 105”
6 Mark Van Bommel (P. Tengah) [K|22”]
8 Nigel De Jong (P. Tengah) [K|28”] | 99”
10 Wesley Sneijder (P. Tengah)
7 Dirk Kuyt (P. Penyerang) | 71”
9 Robin Van Persie (P. Penyerang) [K|14”]
11 Arjen Robben (P. Penyerang) [K|84”]

17 Eljero Elia (P. Penyerang) | 71”
23 Rafael Van Der Vaart (P. Tengah) (C2) | 99”
15 Edson Braafheid (P. Belakang) | 105”
Pelatih: Bert Van Marwijk.


Susunan Pemain Spanyol:
1 Iker Casillas (K)
3 Gerard Pique (P. Belakang)
5 Carles Puyol (P. Belakang) [K|15”]
11 Joan Capdevila (P. Belakang) [K|67”]
15 Sergio Ramos (P. Belakang) [K|23”]
6 Andres Iniesta (P. Tengah) [K|117”]
8 Xavi (P. Tengah) [K|120+1”]
14 Xabi Alonso (P. Tengah) | 86”
16 Sergio Busquets (P. Tengah)
7 David Villa (P. Penyerang) | 105”
18 Pedro (P. Penyerang) | 60”

22 Jesus Navas (P. Penyerang) | 60”
10 Cesc Fabregas (P. Tengah) | 86”
9 Fernando Torres (P. Penyerang) | 105”
Pelatih: Vicente Del Bosque.


Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Upacara Penutupan Piala Dunia 2010

Upacara penutupan Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan berlangsung pada hari Senin (12/7) menjelang partai final antara Belanda melawan Spanyol dan bertempat di Johannerburg, Afrika Selatan.

Stadion Soccer City, Johannesburg, yang dipenuhi hampir 100 ribu pendukung kedua tim, menjadi saksi bisu rangkain upacara penutupan Piala Dunia 2010. Penutupan ini disebut-sebut sebagai penutupan termegah sepanjang diadakannya Piala Dunia FIFA. Untuk upacara ini, telah disiapkan tata suara yang baik dan tata cahaya yang canggih. Selain itu, lapangan hijau yang sedianya akan juga digunakan partai final setelah upacara ini, ditutupi dengan alas, entah dari karet, karpet atau plastik seluas lapangan hijau tersebut.

Stadion menjadi gelap. Setelah narasi, lalu upacara dibuka dengan lagu kebangssaan Piala Dunia 2010, yaitu Waka Waka (This Time For Africa) yang langsung dinyanyikan oleh Shakira. Banyak penari di belakang Shakira dan tak ketinggalan formasi yang membentuk Vuvuzela mengiringi lagu ini. Sampai pada akhir lagu, formasi bertuliskan ‘For Afrika’.

Setelah itu penampilan Shakira dan penari selasai, stadion kembali gelap. Tak lama, muncul sinar laser yang ditembakkan dari ketinggian ke tengah lapangan. Sinar itu menampilkan bentuk koran raksasa yang bisa dilihat dengan jelas oleh semua penonton. Lalu, penari yang ada di sekitar tengah lapangan, ‘merobek’ bagian tengah koran raksasa itu, dengan 4 sobekan, ke kiri, kanan, atas dan bawah. Dari sobekan itu muncullah gambar-gambar bergerak yang menampilkan drama dalam perjalanan tim peserta dalam putaran pertama, yaitu babak penyisihan grup.

Penapilan bertajuk ‘Africa United’ yang menjadi suguhan berikutnya. Dalam penampilan ini dihadirkan penyanyi lokal dan semacam marching band yang menari mengiringi penyayi lokal tersebut. Tak ketinggalan, ditampilkan juga permainan sinar laser yang membentuk bendera para peserta dan benua Afrika. Lalu kembali muncul video tape seputar drama pertandingan Piala Dunia 2010 dalam babak enam belas besar.

Penampilan selanjutnya, berkas cahaya membentuk hujan dan turun di tengah lapangan. Hujan ini melambangkan harapan bangsa Afrika. Lalu penampilan dari penyanyi-penyanyi lokal menyambung hujan yang turun. Penampilan dilanjutkan dengan parade gajah yang mengelilingi stadion yang kini telah berubah menjadi oase/sumber air di tengah gurun karena guyuran hujan tersebut. Penampilan ditutup dengan permainan cahaya yang menggambarkan hilangnya air yang dihirup belalai gajah. Parede gajah ini dari kejauhan tampak nyata, padahal gajah tersebut hanya tiruan saja dan digerakkan penari.

Kembali muncul video tape dari permainan cahaya. Kali ini menampilkan empat tim yang lolos masuk ke dalam babak perempat final. Seperti diketahui empat tim itu adalah Belanda, Spanyol, Jerman dan Uruguay.

Penampilan berikutnya adalah ‘kolaborasi’ permaianan cahaya yang ditembakkan dari ketinggian dengan penari/musisi yang ada di lapangan. Cahaya menampilkan alat-alat musik (mungkin khas Afrika), diantaranya yang menyerupai arumba yang ada di Bandung, alat musik semacam gendang dan lain-lain. Alat-alat musik itu berukuran raksasa sehigga beberapa orang dewasa pun bisa berdiri di atasnya. Penari mulai memainkan alat musik itu. Alat musik menyerupai arumba yang biasanya dimainkan dengan dipukul menggunakan pemukul. Kali ini dimainkan dengan diinjak dari bilah satu ke bilah lainnya. Pertama seorang lalu berdua, menginjak bilah-bilahnya sedemikian rupa sehingga membentuk rangkaian melodi. Lewat permaianan cahaya, setiap kali menginjak, bilah tersebut bergerak seperti sungguhan. Atau pada alat musik seperti gendang, tampak bergetar bila dilompati bersama-sama.

Nyanyian dari artis lokal, tarian kolosal lalu nyanyian (barat) dari artis lainnya diiringi tarian kolosal menjadi suguhan berikutnya.

Stadion kembali gelap dan hanya tampak sinar biru di sekililing stadion menyeruak ke langit. Lalu terdengar narasi seputar final Piala Dunia FIFA 2010, termasuk tim yang akan berlaga dalam partai akhir tersebut. Menyambut narasi, muncul kembali permainan cahaya. Kali ini menampilkan bendera Belanda dan Spanyol yang merupakan tim yang akan berlaga dalam babak final.

Kembali narasi muncul. Kali ini menyatakan bahwa upacara penutupan sudah sampai di titik akhirnya. Narasi dilanjutkan dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam perhelatan Piala Dunia 2010. Lagi, tata cahaya berlatarbelakang biru (Persib Bandung) muncul di tengah lapangan dan menampilkan ucapan terima kasih dengan huruf berlatarbelakang putih. Animasi ucapan terima kasih di sampaikan dalam berbagai bahasa (negara peserta Piala Dunia ini).

Sampai di titik ini, sekitar 30 menit terlewati. Lewat animasi ucapan terima kasih tersebut, rangkain seremoni penututupan Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan ditutup. Suara Vuvuzela kembali terdengar ke seluruh penjuru stadion menyambut partai final Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan antara Belanda melawan Spanyol.

Sunday, July 11, 2010

Uruguay Melawan Jerman – Penentuan Juara Ke-3

Jerman - Penentuan Juara Ke-3 Piala Dunia 2010 Afrika SelatanUruguay - Penentuan Juara Ke-3 Piala Dunia 2010 Afrika SelatanLaga dalam babak tiga perempat final (penentuan juara ke-3) antara Uruguay melawan Jerman yang merupakan laga ke-63 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 ini, berlangsung pada Ahad (11/7) pukul 01.30 WIB di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth, Afrika Selatan.

Uruguay yang mengenakan kostum biru, memperebutkan juara ke-3 setelah dikalahkan Belanda di babak semi final. Sementara Jerman yang dalam laga ini mengenakan kostum hitam, bertemu Uruguay untuk meraih posisi ke-3 setelah ditumbangkan Spanyol di babak semi final pula.

Dominasi Jerman dalam babak pertama terlihat dari 21 kali serangannya, yang lebih banyak bila dibandingkan jumlah serangan Uruguay yang hanya sekitar 19 kali serangan. Namun demikian, kedua tim melewati babak pertama dengan angka imbang.

Satu peluang Jerman sebelum menorehkan angka terjadi pada menit ke-10, di mana sundulan Arne Friedrich di dalam kotak penalti yang menyambut bola tendangan sudut Mesut Oezil masih terhalang mistar, meski penjaga gawang sudah tak bisa mengantisipasi datangnya bola sundulan itu.

Peluang yang berubah menjadi angka sesungguhnya bagi Jerman tercipta pada menit ke-19. Bermula dari tendangan keras Bastian Schweinsteiger dari luar kotak penalti ke arah gawang. Meski bola bisa digagalkan, namun bola masih rebound dan bergerak ke tengah kotak penalti. Di sekitar titik 12 pas, bola rebound disambut tendangan Thomas Mueller. Bola yang mengarah ke sisi kiri penjaga gawang, kali ini tak bisa digagalkan bersarang di dalam gawang Uruguay.

Peluang terakhir Jerman tercipta pada menit ke-45+1, di mana bola yang dibawa Cacau, di dalam kotak penalti, masih bisa direbut oleh pemain Uruguay dan hanya menghasilkan tendangan sudut saja.

Sementara itu, sedikinya dua peluang meraih angka tercipta, sebelum akhirnya Uruguay mampu menyamakan angka. Peluang itu terjadi pada menit ke-6 dan ke-26. Peluang itu masing-masing berasal dari tendangan bebas Diego Forlan di depan kotak penalti yang masih melewati mistar atas gawang dan berasal dari sundulan Forlan di depan sisi kanan tiang gawang yang menyambut umpan Egidio Arevalo yang hanya menghasilkan tendangan sudut.

Uruguay mampu menyamakan kedudukan setelah laga memasuki menit ke-28. Bermula dari ‘duel’ yang dimenangkan Diego Perez atas Schweinsteiger di sekitar titik kick off. Bola diteruskan Perez ke pertahanan Jerman. Lalu bola yang mampu diamankan, diteruskan Luis Suarez ke dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang. Bola yang diterima Edinson Cavani, lalu dilepaskannya di sekitar titik 12 pas ke sisi kiri penjaga gawang dan akhirnya masuk ke dalam gawang Jerman.

Peluang terakhir milik Uruguay tercipta pada menit ke-41. Di mana tendangan Suarez dari dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang ke tiang jauh hanya menghasilkan tendangan gawang, meski Suarez sudah berdiri bebas.

Dalam babak kedua, Jerman yang melakukan 21 kali serangan memiliki sedikitnya 7 peluang mencetak angka. Sementara Uruguay memiliki 4 peluang mencetak angka dari 19 kali serangannya.

Namun demikian, angka pembuka dalam babak kedua diciptakan Uruguay, tepatnya pada menit ke-52. Bermula dari umpan Arevalo di samping kotak penalti sisi kiri penjaga gawang. Lalu, tepat di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang, umpan disambut tendangan volley Forlan. Hans Joerg Butt tak bereaksi, sehingga bola yang mengarah ke tiang dekat dan sempat memantul, akhirnya masuk ke dalam gawang Jerman. Kedudukan 2-1 untuk keunggulan Uruguay.

Tak lama berselang, angka balasan dicetak Jerman pada menit ke-57. Bermula dari umpan Jerome Boateng dari sayap kanan luar. Umpan Boateng yang salah diantisipasi Fernando Muslera disambut sundulan Marcell Jansen di sekitar tiang jauh setelah menang duel atas dua pemain Uruguay. Kini kedudukan menjadi imbang 2-2. Jerman nyaris menambah angka pada menit ke-75, namun tendangan Stefan Kiessling dari dalam kotak masih bisa digagalkan penjaga gawang.

Jerman mampu menambah pundi-pundi angkanya pada menit ke-82. Bermula dari tendangan sudut Oezil di sisi kiri penjaga gawang. Bola tendangan sudut ini sempat diterima pemain Jerman di sekitar tiang jauh lalu membuat kemelut di sana. Sampai akhirnya bola yang ditanduk Sami Khedira masuk ke dalam gawang Uruguay. Jerman nyaris menambah angkanya sekitar menit ke-88, namun tendangan Kiessling dari sekitar titik 12 pas masih terlampau tinggi daripada mistar gawang.

Tak ingin kalah, Uruguay berusaha menyamakan kedudukannya. Pada menit ke-90+2, Uruguay mendapat hadiah tendangan bebas tepat di depan kotak penalti Jerman. Tendangan Forlan ke arah sisi kanan penjaga gawang yang terlambat diantisipasi Joerg Butt, akhirnya hanya mengenai mistar atas dan bola pun menjauh dari gawang Jerman.

Tak lama setelah bola yang dilepaskan Forlan menjauh dari gawang Jerman, wasit Benito Archundia asal Meksiko meniup peluit tanda babak kedua usai. Angka akhir 3-2 untuk keunggulan Jerman pun tetap terjaga.

Dengan demikian, Panser Jerman mengakhiri Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan ini dengan meraih gelar Juara Ke-3. Sementara Uruguay harus puas sebagai Juara Ke-4.


Susunan Pemain Uruguay (4-4-2):
1 Fernando Muslera (K)
2 Diego Lugano (P. Belakang)
3 Diego Godin (P. Belakang)
4 Jorge Fucile (P. Belakang)
16 Maximiliano Pereira (P. Belakang)
22 Martin Caceres (P. Belakang)
15 Diego Perez (P. Tengah)[K] | 76”
17 Egidio Arevalo (P. Tengah)
7 Edinson Cavani (P. Penyerang) | 89”
9 Luis Suarez (P. Penyerang)
10 Diego Forlan (P. Penyerang)

5 Walter Gargano (P. Tengah) | 76”
13 Sebastian Abreu (P. Penyerang) | 89”
Pelatih: Oscar Tabarez.


Susunan Pemain Jerman:
22 Hans Joerg Butt (K)
3 Arne Friedrich (P. Belakang) [K]
4 Dennis Aogo (P. Belakang) [K]
17 Per Mertesacker (P. Belakang)
20 Jerome Boateng (P. Belakang)
2 Marcell Jansen (P. Tengah) | 82”
6 Sami Khedira (P. Tengah)
7 Bastian Schweinsteiger (P. Tengah)
8 Mesut Oezil (P. Tengah) | 90+1”
13 Thomas Mueller (P. Tengah)
19 Cacau (P. Penyerang) [K] | 70”

9 Stefan Kiessling (P. Penyerang) | 70”
18 Toni Kroos (P. Tengah) | 82”
5 Serdar Tasci (P. Belakang) | 90+1”
Pelatih: Joachim Loew.


Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Thursday, July 8, 2010

Jerman Melawan Spanyol - Semi Final

Spanyol - Semi Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanJerman - Semi Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanLaga ke-2 dalam babak semi final atau laga ke-62 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Jerman melawan Spanyol berlangsung di Stadion Durban, Durban, Afrika Selatan pada Kamis (8/7) pukul 01.30 WIB.

Jerman yang mengenakan kostum putih sampai di babak semi final ini setelah mengalahkan Argentina di babak perempat final. Sementara Spanyol yang dalam laga ini mengenakan kostum merah sampai di babak semi final ini setelah mengalahkan Paraguay di babak perempat final.

Tercatat Spanyol lebih memegang kendali jalannya laga dalam babak pertama. Hal ini terbukti dari 29 kali serangan Spanyol, yang lebih banyak dibandingkan dengan Jerman yang hanya melakukan 20 kali serangan. Dan sampai menit ke-40, tercatat Spanyol menguasai 57% ball possession.

Kedua tim seperti bermain sangat berhati-hati dalam babak pertama. Spanyol lebih banyak memainkan bola di berbagai lini daripada meneruskannya ke depan. Mungkin untuk memancing pemain Jerman ke luar daerah pertahanannya sendiri. Jumlah serangan Spanyol tersebut, karena Jerman sering membuang bola begitu saja bila serangan Spanyol kandas di daerah pertahanan Jerman.

Namun demikian, kedua tim memiliki peluang mencetak angka. Tercatat sedikitnya Spanyol memiliki 3 peluang menorehkan angka. Sementara Jerman tercatat mendapat 2 peluang terbaiknya.

Beberapa peluang Spanyol diantaranya pada menit ke-5, di mana tendangan David Villa dalam kotak penalti yang menyambut umpan terobosan Pedro masih bisa digagalkan penjaga gawang. Lalu pada menit ke-15, sundulan Carles Puyol di muka gawang yang menyambut umpan Andres Iniesta masih meninggi dan keluar lapangan. Dan yang peluang terakhir Spanyol tercipta pada menit ke-45+1, di mana tendangan Pedro dari luar kotak penalti masih bisa diamankan penjaga gawang.

Meski cenderung menunggu, terkurung serangan Spanyol dan sering patah serangan baliknya, Jerman beberapa kali mampu merepotkan barisan pertahanan Spanyol. Hal ini terlihat pada peluang Jerman menciptakan angka pada menit ke-32, di mana Piotr Trochowski mampu melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, meski hanya menghasilkan tendangan sudut setelah dimentahkan penjaga gawang. Dan pada menit ke-45, Mesut Oezil yang membawa bola terjatuh dalam kotak penalti setelah berduel dengan pemain Spanyol. Akhirnya, babak pertama ditutup dengan angka 0-0.

Dalam babak kedua Spanyol melakukan 21 kali serangan. Dan tercatat sedikitnya 8 peluang mencetak angka.

Peluang pertama Spanyol dalam babak kedua terjadi pada menit ke-48, di mana tendangan Xabi Alonso dari luar kotak penalti ke arah gawang Jerman masih lemah dan hanya menghasilkan tendangan gawang. Tendangan keras Alonso dari luar kotak penalti pada menit ke-49, masih bisa digagalkan penjaga gawang. Pada menit ke-54, tendangan Villa dari luar kotak penalti, masih melenceng dari gawang. Pada menit ke-58, tendangan Pedro dari luar kotak penalti, masih bisa digagalkan penjaga gawang. Lalu bola yang rebound diumpankan ke arah Ienista yang ada di dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang. Lalu Ienista mengirimkan bola ke tiang jauh. Sayang, Villa terlambat sepersekian detik menyambut umpan Ienista, padahal sudah bergerak bebas. Lalu pada menit ke-61, umpan lambung Alonso terlambat dijemput Sergio Ramos di dalam kotak penalti. Begitu pun pada menit ke-66, di mana tendangan Villa dari luar kotak penalti masih bisa dimentahkan penjaga gawang.

Peluang Spanyol pada menit ke-73 berubah menjadi torehan angka sesungguhnya. Bermula dari tendangan sudut milik Xavi dari sisi kanan penjaga gawang. Puyol yang bebas dan menang “duel” atas Gerard Pique menyambut bola di muka gawang dengan tandukannya. Bola yang mengarah ke sisi kiri Manuel Neuer akhirnya tak bisa digagalkan masuk ke dalam gawang Jerman.

Spanyol hampir menambah torehan angkanya pada menit ke-83, di mana Pedro yang ada/masuk kotak penalti dan hanya ada 1 pemain Jerman yang menghadangnya tak mau melepaskan bola meski Torres sudah berdiri bebas di dekatnya.

Sementara peluang mencetak angka yang dimiliki Jerman tercatat pada menit ke-60, di mana tendangan Miroslav Klose di dalam kotak penalti masih melaju ke atas mistar gawang. Pada menit ke-69, tendangan Toni Kroos dalam kotak penalti masih bisa di gagalkan penjaga gawang. Dan pada menit ke-75, tendangan bebas pemain Jerman masih bisa digagalkan penjaga gawang.

Permainan kedua tim menjadi terlihat terbuka setelah satu angka tercipta. Jerman pun yang mau tak mau harus menyerang, terlihat seperti melepaskan serangannya dengan leluasa. Namun sampai wasit Viktor Kassai asal Hungaria meniup peluit tanda babak kedua usai pada menit ke-90+3, Jerman tak bisa membuat angka balasan.

Akhirnya, Panser Jerman yang tak diperkuat Thomas Mueller karena terkena akumulasi kartu kuning dalam babak-babak sebelumnya, harus puas dengan hasil ini sehingga tak bisa memasuki babak final. Jerman akan bertemu dengan Uruguay pada Ahad (11/7) di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth untuk memperebutkan juara ke-3. Sementara La Furia Roja Spanyol sudah ditunggu Tim Oranje Belanda yang terlebih dulu masuk babak final. Dijadwalkan partai terakhir Piala Dunia (FIFA) 2010 ini akan dilangsungkan pada Senin (12/7) di Stadion Soccer City, Johannesburg.

Terpilih sebagai man of the match dalam laga Jerman melawan Spanyol ini adalah Carles Puyol. Hal ini memungkinkan, karena Puyol mampu mencetak angka dalam laga semi final ini. Dan lewat angka tersebut, Kapten Kesebelasan Barcelona itu mengantarkan Spanyol tidak hanya menjadi pemenang dalam babak semi final ini, tapi membawa Spanyol lebih jauh, masuk babak final.


Susunan Pemain Jerman:
1 Manuel Neuer (K)
3 Arne Friedrich (P. Belakang)
16 Philipp Lahm (P. Belakang) (C)
17 Per Mertesacker (P. Belakang)
20 Jerome Boateng (P. Belakang) | 50”
6 Sami Khedira (P. Tengah) | 81”
7 Bastian Schweinsteiger (P. Tengah)
8 Mesut Oezil (P. Tengah)
15 Piotr Trochowski (P. Tengah) | 61”
10 Lukas Podolski (P. Penyerang)
11 Miroslav Klose (P. Penyerang)

2 Marcell Jansen (P. Tengah) | 50”
18 Toni Kroos (P. Tengah) | 61”
23 Mario Gomez (P. Penyerang) | 81”
Pelatih: Joachim Loew.


Susunan Pemain Spanyol:
1 Iker Casillas (K) (C)
3 Gerard Pique (P. Belakang)
5 Carles Puyol (P. Belakang)
11 Joan Capdevila (P. Belakang)
15 Sergio Ramos (P. Belakang)
6 Andres Iniesta (P. Tengah)
8 Xavi (P. Tengah)
14 Xabi Alonso (P. Tengah) | 90+3”
16 Sergio Busquets (P. Tengah)
7 David Villa (P. Penyerang) | 82”
18 Pedro (P. Penyerang) | 86”

9 Fernando Torres (P. Penyerang) | 82”
21 David Silva (P. Tengah) | 86”
4 Carlos Marchena (P. Belakang) | 90+3”
Pelatih: Vicente Del Bosque.



Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Wednesday, July 7, 2010

Uruguay Melawan Belanda - Semi Final

Belanda - Semi Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanUruguay - Semi Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanLaga ke-1 dalam babak semi final atau laga ke-61 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Uruguay melawan Belanda berlangsung di Stadion Green Point, Cape Town, Afrika Selatan pada Rabu (7/7) pukul 01.30 WIB.

Uruguay yang mengenakan kostum biru sampai di babak semi final ini setelah mengalahkan Ghana di babak perempat final. Sementara Belanda yang dalam laga ini mengenakan kostum orange sampai babak semi final ini setelah mengalahkan Brasil di babak perempat final.

Pada menit-menit awal Uruguay bisa memasuki pertahanan Belanda dan terlihat sering menyerang dengan (lebih) mudah. Namun, Belanda yang sulit masuk pertahanan Uruguay, karena barisan pertahannya yang rapat memiliki peluang pada menit-menit awal. Pada menit ke-2, tendangan Dirk Kuyt di dalam kotak penalti yang menyambut bola hadangan penjaga gawang hanya menghasilkan tendangan gawang.

Selain peluang mencetak angka tersebut, Belanda membuat kejutan dengan gol pembuka. Bermula dari pertahanan Uruguay yang sukar ditembus dan sebuah serangan yang dilakukan Belanda. Bola dari tengah lapangan terus bergulir ke pertahanan Uruguay. Lalu bola diarahkan kepada Giovanni Van Bronckhorst di sayap kiri dekat kotak penalti. Dari sini Van Bronckhorst melepasakan bola ke tiang jauh. Akhirnya bola yang mengarah ke pojok atas tak bisa dihadang, sehingga bersarang di dalam gawang Uruguay.

Belanda, setelah kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk keunggulannya pada menit ke-18, sedikitnya memiliki satu peluang memperbesar pundi-pundi angka. Peluang tersebut tercipta pada menit ke-30. Tusukan ke dalam kotak penalti yang mengarah kepada Arjen Robben masih bisa dihalau pemain Uruguay lalu diamankan penjaga gawang.

Setelah setidaknya satu peluang pada menit ke-37, yaitu sundulan Diego Forlan di dalam kotak penalti yang hanya menghasilkan tendangan gawang, Uruguay mampu menyamakan kedudukannya. Bermula dari umpan silang dari titik kick off. Forlan yang mampu meraih umpan, lalu melepaskan tendangan dari sayap kanan dekat kotak penalti. Bola yang mengarah ke atas tiang dekat, meski sempat mengenai tangan Maarten Stekelenburg, akhinya bersarang di dalam gawang Belanda. Skor berubah 1-1 sejak menit ke-41.

Setelah gol tersebut, satu peluang Uruguay untuk memperbesar kedudukannya terjadi pada menit ke-43, yaitu lewat tendangan bebas Forlan ke arah kiri gawang. Namun, tedangannya ini masih bisa diantisipasi penjaga gawang. Dan sampai babak pertama usai kedudukan tetap imbang 1-1. Sebagai tambahan, dala babak pertama, baik Belanda ataupun Uruguay, melakukan sekitar 20 kali serangan. Namun tercatat pada menit ke-23 ball possession, 63 % untuk Belanda.

Berbeda dengan babak pertama, di mana Belanda memberi banyak kemampuan Uruguay masuk ke dalam daerah pertahanannya. Contohnya, pada menit-menit awal/pertengahan Forlan bisa masuk kotak penalti Belanda tanpa ada yang mengawal, sehingga mendapatkan bola walaupun kemudian hakim garis menyatakannya terkena perangkap off side. Kini dalam babak kedua, Belanda merapatkan barisan pertahanan sehingga sulit untuk dimasuki pemain Uruguay atau pertahanan Belanda menjadi lebih kokoh dari babak pertama. Selain itu, penampilan Belanda berubah menjadi lebih sering masuk ke pertahanan Uruguay sehingga makin mendominasi jalannya pertandingan.

Hal itu terbukti dari jumlag serangan Belanda dibandingkan Uruguay. Belanda melakukan sekitar 26 kali serangan, sementara Uruguay melakukan serangan sekitar 22 kali serangan.

Sedikitnya, Belanda memiliki satu peluang meraih angka sebelum akhirnya menciptakan angka yang kongkrit untuk kali keduanya. Peluang tersebut tercipta pada menit ke-68, yaitu tendangan Rafael Van Der Vaart dari kotak penalti yang masih bisa diantiasipasi penjaga gawang.

Angka yang ditorehkan Belanda setelah peluang tersebut terjadi pada menit ke-70. bermula dari tendangan Wesley Sneijder di dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang. Tendangan Sneijder yang mengenai pemain Uruguay mengakibatkan bola berubah arah. Akhirnya bola yang mengarah ke tiang jauh tak bisa dihadang Fernando Muslera menjebol gawang Uruguay.

Tak lama berselang, Belanda mampu menambah perolehan pundi-pundi angkanya. Bermula dari Kyut di sayap kiri-dalam dekat kotak penalti yang mengarahkan bola masuk ke dalam kotak penalti. Umpan Kyut yang sampai di sekitar titik 12 pas, disambut Robben. Bola tandukan Robben yang mengarah ke sisi kanan penjaga gawang akhirnya merusak jala gawang Uruguay untuk kali ketiganya. Skor kini menjadi 3-1 untuk keunggulan Belanda.

Belanda hampir bisa menambah angkanya lewat sontekan Robben di dalam kotak penalti pada menit ke-85. Sayang, sontekannya (terlalu) lemah dan arah bola terbaca penjaga gawang. Begitu pun pada menit ke-86, tendangan pemain Belanda dari luar kotak penalti masih bisa dimentahkan penjaga gawang.

Uruguay hampir bisa menambah angkanya pada menit ke-51. Bermula dari kesalahan umpan antara pemain dan penjaga gawang Belanda. Bola yang dicuri Edinson Cavani di sayap kiri, diumpankan ke belakang. Sayang, meski penjaga gawang sudah tak bisa berbuat banyak karena meninggalkan gawangnya, bola yang dilepaskan pemain Uruguay lainnya masih bisa di blok di muka gawang oleh pemain Belanda. Lalu pada menit ke-67, tendangan bebas Forlan di sayap kiri ke arah tiang jauh, masih bisa diantisipasi penjaga gawang.

Namun demikian, akhirnya Uruguay mampu menambah satu angka pada menit 90+2. Bermula dari tendangan bebas Walter Gargano di sayap kanan. Bola diarahkannya ke depan saja. Maximiliano Pereira yang mendapatkan bola, lalu melepaskan tendangan ke arah tiang jauh dan akhirnya bola pun masuk ke dalam gawang Belanda.

Paraguay terus menyerang dan mengepung Belanda berpacu dengan waktu. Namun tak seberapa lama setelah gol terakhir –yang diciptakan Uruguay– tersebut, wasit Ravshan Irmantov asal Usbekistan meniup peluit tanda babak kedua usai setelah perpanjangan waktu 3 menit dijalani. Dan kedudukan 3-2 untuk keunggulan Belanda pun, tetap tak berubah.

Hasil laga ini membuat Tim Oranje Belanda akan bertemu pemenang laga antara Panser Jerman melawan La Furia Roja Spanyol dalam partai final pada Senin (12/7) di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan. Sementara Uruguay akan bertemu tim yang kalah dari partai tersebut untuk memperebutkan juara ke-3 yang berlangsung pada Ahad (11/7) di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth.


Arjen Robben yang mencetak satu angka bagi Belanda dan seringkali merepotkan pemain Uruguay, layak jika dinobatkan sebagai man of the match dalam laga ini.


Susunan Pemain Uruguay (4-4-2):
1 Fernando Muslera (K)
3 Diego Godin (P. Belakang)
6 Mauricio Victorino (P. Belakang)
16 Maximiliano Pereira (P. Belakang) [K|20”]
22 Martin Caceres (P. Belakang) [K|29”]
5 Walter Gargano (P. Tengah)
11 Alvaro Pereira (P. Tengah) | 78”
15 Diego Perez (P. Tengah)
17 Egidio Arevalo (P. Tengah)
7 Edinson Cavani (P. Penyerang)
10 Diego Forlan (P. Penyerang) (C) | 78”

13 Sebastian Abreu (P. Penyerang) | 78”
21 Sebastian Fernandez (P. Penyerang) | 84”
Pelatih: Oscar Tabarez.



Susunan Pemain Belanda(4-2-3-1):
1 Maarten Stekelenburg (K)
3 John Heitinga (P. Belakang)
4 Joris Mathijsen (P. Belakang)
5 Giovanni Van Bronckhorst (P. Belakang) (C)
12 Khalid Boulahrouz (P. Belakang) [K|79”]
6 Mark Van Bommel (P. Tengah) [K|90+3”]
10 Wesley Sneijder (P. Tengah)
14 Demy De Zeeuw (P. Tengah) | 45”
7 Dirk Kuyt (P. Penyerang)
9 Robin Van Persie (P. Penyerang)
11 Arjen Robben (P. Penyerang) | 89”

23 Rafael Van Der Vaart (P. Tengah) | 45”
17 Eljero Elia (P. Penyerang) | 89”
Pelatih: Bert Van Marwijk.


Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Sunday, July 4, 2010

Paraguay Melawan Spanyol - Perempat Final

Spanyol - Babak Perempat Final Piala Dunia Afrika Selatan 2010Paraguay - Babak Perempat Final Piala Dunia Afrika Selatan 2010Laga ke-4 dalam babak delapan besar/perempat final atau laga ke-60 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup F Paraguay melawan Spanyol, Juara Grup H berlangsung di Stadion Ellis Park, Johannesburg, Afrika Selatan pada Sabtu (4/7) pukul 01.30 WIB.

Paraguay yang mengenakan kostum merah/putih sampai di babak perempat final ini setelah mengalahkan Jepang (Juara Kedua Grup E) di babak enam belas besar. Spanyol yang dalam laga ini mengenakan kostum biru sampai babak perempat final ini setelah mengalahkan Portugal (Juara Kedua Grup G) di babak enam belas besar.

Babak pertama dikendalikan Spanyol. Hal ini terbukti dari jumlah serangannya yaitu 26 kali. Bandingkan dengan Paraguay yang hanya sekitar 19 kali. Namun demikian, Spanyol kesulitan untuk sekedar membuat peluang. Peluang terbaik Spanyol terjadi pada menit ke-29, di mana tendangan Xavi dari luar kotak penalti (sayap kanan) masih di atas mistar Paraguay.

Sementara meski mengandalkan serangan balik dengan umpan-umpan jauh, Paraguay mampu mencetak beberapa peluang. Pada menit ke-1, tendangan Jonathan Santana dari luar kotak penalti masih bisa digagalkan penjaga gawang. Lalu pada menit ke-34, umpan silang yang masuk kotak penalti nyaris disundul Claudio Morel yang bebas tanpa kawalan. Dan pada menit ke-45, tendangan Nelson Valdez dari luar kotak penalti hanya menghasilkan tendangan gawang.

Dalam babak kedua, jumlah serangan kedua tim relatif berimbang, namun Spanyol lebih dominan dalam membuat peluang. Dari 14 kali menyerang Spanyol memperoleh sekitar 4 peluang terbaiknya dan 1 perolehan angka. Sementara Paraguay, dari 10 kali serangan hanya memperoleh beberapa peluang terbaiknya.

Salah satu peluang terbaik Paraguay tercipta pada menit ke-57. Bermula dari dilanggarnya Oscar Cardozo oleh Gerard Pique di dalam kotak penalti Spanyol. Wasit memberikan kartu kuning kepada Pique dan hadiah penalti kepada Paraguay. Cardozo yang mengambil tendangan penalti gagal menciptakan angka. Bola yang diarahkan Cardozo ke arah kanannya bisa di baca Iker Casillas. Bukan hanya terbaca, bola langsung ditangkap dengan lengketnya tanpa memantul. Peluang lain Paraguay terjadi di akhir-akhir babak kedua, tepatnya pada menit ke-89, tendangan Lucas Barios masih bisa diblok penjaga gawang begitu pun tendangan pemain Paraguay lainnya yang memamfaatkan bola muntah masih bisa digagalkan penjaga gawang.

Spanyol pun mendapat hadiah tendangan penalti pada menit ke-59 setelah David Villa dilanggar Antolin Alcaraz di kotak penalti Paraguay. Xabi Alonso yang mengambil tendangan penalti harus mengulangi tendangannya yang sudah masuk, mungkin karena belum diberi peluit tanda mulai menendang penalti oleh wasit. Tendangan penalti ulang dari Alonso akhirnya bisa dibaca dan dimentahkan Justo Villar.

Lalu pada menit ke-72 dan 75, masing-masing tendangan bebas Xavi hanya menghasilkan tendangan gawang dan tendangannya dari luar kotak penalti masih keluar lapangan saja. Baru setelah peluang ini, Spanyol mampu mencetak angka.

Bermula dari umpan Andres Iniesta tepat di depan kotak penalti yang mengarah kepada Pedro di sisi kanan Iniesta. Lalu, Pedro melepaskan tendangan ke tiang jauh. Bola yang masih rebound karena mengenai tiang gawang, dilesakkan Villa ke tiang jauh (sisi kiri penjaga gawang). Villar yang keluar gawang menghadang tembakan Pedro tak bisa berbuat banyak begitu pun pemain Paraguay lainnya tak bisa menggagalkan bola bersarang di dalam gawang Paraguay. Skor berubah pada menit ke-83 menjadi 1-0 untuk kemenangan Spanyol. Dan angka tersebut bertahan sampai wasit Carlos Batres asal Guatemala meniup peluit tanda babak kedua usai.

Akhirnya La Albiroja (Putih-Merah), Paraguay harus tersingkir dengan dramatik sebelum menggapai babak semi final. Sementara La Furia Roja, Spanyol yang menang dengan susah payah dalam laga ini akan bertemu Panser, Jerman –yang mengalahkan Tango, Argentina– di babak semi final pada Rabu (8/7) pukul 01.30 WIB mendatang di Stadion Durban, Durban.
David Villa yang memecah kebuntuan dalam menyerang, sehingga Spanyol mampu mencetak angka dan melaju ke babak semi final, layak jika dinobatkan sebagai man of the match dalam laga ini.


Susunan Pemain Paraguay:
1 Justo Villar (K) (C)
2 Dario Veron (P. Belakang)
3 Claudio Morel (P. Belakang) [K]
14 Paulo Da Silva (P. Belakang)
21 Antolin Alcaraz (P. Belakang) [K]
8 Edgar Barreto (P. Tengah) | 64”
11 Jonathan Santana (P. Tengah) [K]
15 Victor Caceres (P. Tengah) | 84”
16 Cristian Riveros (P. Tengah)
7 Oscar Cardozo (P. Penyerang)
18 Nelson Valdez (P. Penyerang)
| 72"

9 Roque Santa Cruz (P. Penyerang) | 72"
13 Enrique Vera (P. Tengah) | 64”
19 Lucas Barrios (P. Penyerang) | 84”
Pelatih: Gerardo Martino.



Susunan Pemain Spanyol:
1 Iker Casillas (K) (C)
3 Gerard Pique (P. Belakang) [K]
5 Carles Puyol (P. Belakang) | 84”
11 Joan Capdevila (P. Belakang)
15 Sergio Ramos (P. Belakang)
6 Andres Iniesta (P. Tengah)
8 Xavi (P. Tengah)
14 Xabi Alonso (P. Tengah) | 76”
16 Sergio Busquets (P. Tengah)
7 David Villa (P. Penyerang)
9 Fernando Torres (P. Penyerang) | 56”

10 Cesc Fabregas (P. Tengah) | 56”
18 Pedro (P. Penyerang) | 76”
4 Carlos Marchena (P. Belakang) | 84”
Pelatih: Vicente Del Bosque.



Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Saturday, July 3, 2010

Argentina Melawan Jerman - Perempat Final

Jerman - Babak Perempat Final Afrika Selatan 2010 Afrika Selatan Argentina - Babak Perempat Final Afrika Selatan 2010 Afrika SelatanLaga ke-3 dalam babak delapan besar/perempat final atau laga ke-59 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup B Argentina melawan Jerman, Juara Grup D berlangsung di Stadion Green Point, Cape Town, Afrika Selatan pada Sabtu (3/7) pukul 21.00 WIB.

Argentina yang mengenakan kostum biru putih sampai di babak perempat final ini setelah mengalahkan Meksiko (Juara Kedua Grup A) di babak enam belas besar. Jerman yang dalam laga ini mengenakan kostum hitam sampai babak perempat final ini setelah mengalahkan Inggris (Juara Kedua Grup C) di babak enam belas besar.

Dalam babak pertama Jerman mendominasi laga terutama menit-menit awal. Argentina tampak terkejut dan kewalahan menerima serangan Jerman. Bahkan keterkejutan Argentina bertambah dengan gol cepat yang dibuat Jerman. Angka pertama tercipta bermula dari servis bola mati yang dilakukan Bastian Schweinsteiger di sayap kiri. Bola di dalam kotak penalti bisa disundul Thomas Mueller yang luput dari kawalan Nicolas Otamendi. Akhirnya bola melewati penjaga gawang dan masuk ke dalam gawang Argentina. Gol pada menit ke-3 ini merupakan gol tercepat selama Piala Dunia ini berlangsung.

Lambat laun Argentina pun dapat melakukan serangan. Ada beberapa peluang Argentina mencetak angka dari sedikitnya 22 kali meyerang. Pada menit ke-33, tendangan Angel Di Maria tepat di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang masih bisa dimentahkan penjaga gawang. Pada menit ke-34, tendangan Gonzalo Higuain tepat di dalam kotak penalti kiri penjaga gawang masih bisa dimentahkan penjaga gawang.

Sementara peluang Jerman dari sedikitnya 19 kali menyerang berlanjut setelah mencetak angka. Pada menit ke-25, tendangan Miroslav Klose yang berdiri bebas di dalam kotak penalti masih meninggi di atas mistar. Pada menit ke-38, tendangan Lukas Podolski di luar kotak penalti masih melenceng ke samping kiri gawang. Dan pada menit ke-43, tendangan Mueller di dalam kotak penalti masih mengenai badan pemain lawan dan hanya menghasilkan sepak pojok. Sampai babak pertama usai, kedudukan tetap 1-0 untuk keunggulan Jerman.

Dalam babak kedua Brasil sesungguhnya mampu menyerang lebih banyak atau lebih banyak memegang kendali atas bola, bahkan sering kali mengepung Jerman. Namun jika bola mampu diraih Jerman bola akan diteruskan ke depan dengan cepat. Tercatat Brasil melakukan 23 kali serangan. Sementara Jerman sedikitnya 18 kali serangan.

Namun demikian barisan pertahanan Jerman yang solid nampaknya sukar ditembus Brasil. Entah karena terhalang pemain Jerman yang rata-rata lebih tinggi bola hampir atau sudah masuk kotak penalti, bola lebih sering hanya diumpan lalu diumpan lagi. Brasil seperti tidak ingin/ berusaha melakukan tembakan ke gawang dan berharap bola rebound.

Berikut adalah beberapa peluang yang diciptakan Brasil. Pada menit ke-47, tendangan Angel Di Maria dari sayap kiri, hanya menghasilkan tendangan gawang. Pada menit ke-57, tendangan Carlos Tevez di dalam kotak penalti, masih membentur pemain lawan dan hanya menghasilkan tendangan sudut. Lalu pada menit ke-6, tendangan Tevez masih dimentahkan penjaga gawang. Pada menit ke-65, tendangan Angel Di Maria tepat di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang masih bisa dimentahkan penjaga gawang. Pada menit ke-71, tendangan Javier Pastore dari luar kotak penalti hanya menghasilkan tendangan gawang. Dan pada menit ke-86 dan menit-menit akhir, tendangan Messi masih bisa diamankan penjaga gawang.

Sebaliknya, Jerman mampu mencetak angka dari sedikit peluang yang diciptakannya. Tak tanggung, Jerman mampu menorehkan tiga angka dalam babak kedua. Gol kedua Jerman diciptakan Klose pada menit ke-69. Bermula dari serangan cepat Jerman dari sayap kiri. Di depan kotak penalti, Mueller memberikan umpan ke dalam kotak penalti. Lalu, umpan disambut dan diteruskan Podolski ke tangah kotak penalti. Klose yang bebas akhirnya menyelesaikan umpan dengan baik. Kedudukan kini berubah menjadi 2-0 untuk keunggulan Jerman.

Angka ketiga Jerman tercipta pada menit ke-74 lewat kaki Arne Friedrich. Bermula dari tusukan Bastian Schweinsteiger dari sayap kiri ke dalam kotak penalti. Lalu bola yang melewati pemain dan penjaga gawang sampai di kaki Friedrich. Akhirnya bola dilesakkan Friedrich masuk ke dalam gawang yang dijaga Sergio Ramos. Kini kedudukan menjadi 3-0, semakin jauh Jerman meninggalkan lawannya.

Angka terakhir diciptakan Jerman pada menit ke-89. Bermula dari serangan balik cepat. Bola chip Mesut Oezil dari sayap kiri sampai di Klose yang ada di dalam kotak penalti. Akhirnya bola diselesaikan menjadi angka oleh Klose. Skor 4-0 untuk keunggulan Jerman.

Sampai akhirnya wasit Ravshan Irmatow asal Usbekistan meniup peluit tanda babak kedua usai, skor 4-0 untuk kemenangan Jerman atas Brasil tak berubah. Terlihat Diego Maradona menyeka wajah karena mengeluarkan air mata, mungkin karena Brasil kalah dengan telak dan tanpa balas.

Kemenangan Jerman dengan angka 4-0 atas Brasil ini tentu mengejutkan banyak fihak pencinta bola, karena lebih banyak yang mengunggulkan Brasil. Angka kemenangan Jerman 4-0 atas Brasil ini pun mengingatkan pada kemenangan Jerman atas Australia di babak penyisihan dan kemenangan Jerman atas Inggris di babak enam belas besar. Masing-masing dengan skor 4-0 dan 4-1.

Sampai di sini, tim unggulan Tango, Brasil harus terjungkal oleh Panser Jerman dengan keadaan yang tak diperkirakan kebanyakan orang. Sementara Tim Panser Jerman akan berhadapan di babak semi final dengan pemenang laga antara Paraguay melawan Spanyol.

Layak bila Miroslav Klose, menjadi man of the match dalam laga ini. Karena Miroslav Klose mampu mencetak dua angka untuk Jerman.


Susunan Pemain Argentina:
22 Sergio Romero (K)
2 Martin Demichelis (P. Belakang)
4 Nicolas Burdisso (P. Belakang)
6 Gabriel Heinze (P. Belakang)
15 Nicolas Otamendi (P. Belakang) [K] 71”
7 Angel Di Maria (P. Tengah) | 75”
14 Javier Mascherano (P. Tengah) (C) [K]
20 Maxi Rodriguez (P. Tengah)
9 Gonzalo Higuain (P. Penyerang)
10 Lionel Messi (P. Penyerang)
11 Carlos Tevez (P. Penyerang)

23 Javier Pastore (P. Tengah) | 71”
16 Sergio Aguero (P. Penyerang) | 75”
Pelatih: Diego Maradona.


Susunan Pemain Jerman:
1 Manuel Neuer (K)
3 Arne Friedrich (P. Belakang)
16 Philipp Lahm (P. Belakang)
17 Per Mertesacker (P. Belakang)
20 Jerome Boateng (P. Belakang) | 72”
6 Sami Khedira (P. Tengah) | 78”
7 Bastian Schweinsteiger (P. Tengah)
8 Mesut Oezil (P. Tengah)
13 Thomas Mueller (P. Tengah) [K] | 78”
10 Lukas Podolski (P. Penyerang)
11 Miroslav Klose (P. Penyerang)

2 Marcell Jansen (P. Tengah) | 72”
18 Toni Kroos (P. Tengah) | 78”
15 Piotr Trochowski (P. Tengah) | | 84”
Pelatih: Joachim Loew.


Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Uruguay Melawan Ghana - Perempat Final

Ghana - Babak perempat Final Piala Dunia Afrika Selatan 2010Uruguay - Babak perempat Final Piala Dunia Afrika Selatan 2010Laga ke-2 dalam babak delapan besar/perempat final atau laga ke-58 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup A Uruguay melawan Ghana, Juara Kedua Grup D berlangsung di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan pada Sabtu (3/7) pukul 01.30 WIB.

Uruguay yang mengenakan kostum biru (langit) sampai di babak perempat final ini setelah mengalahkan Korea Selatan (Juara kedua Grup B) di babak enam belas besar. Ghana yang dalam laga ini mengenakan kostum merah sampai di babak perempat final ini setelah menumbangkan Amerika Serikat (Juara Grup C) di babak enam belas besar.

Jalannya babak pertama mula-mula Uruguay mendominasi laga setidaknya selama lima menit pertama. Setelah itu jual beli serangan mewarnai jalannya babak pertama. Selama babak pertama Uruguay melakukan sekurangnya 17 kali serangan. Sementara Ghana melakukan 19 kali serangan.

Ada beberapa peluang Uruguay dalam babak pertama. Diantaranya pada menit ke-3, tendangan Diego Forlan masih membentur mistar gawang. Pada menit ke-10, tendangan Luis Suarez tepat di depan kotak penalti masih bisa digagalkan penjaga gawang. pada menit ke-13, tendangan bebas Forlan dari sayap kanan masih bisa dimentahkan penjaga gawang. Lalu pada menit ke-15, tendangan sudut Forlan menghasilkan kemelut di dalam kotak penalti Ghana. Dan Pada menit ke-22, tendangan Luis Suarez tepat di dalam kotak penalti masih melintas di atas mistar gawang.

Tak ingin kalah, Ghana pun membuat serangan seperti tersebut di atas. Dari serangannya itu, Ghana memperoleh sejumlah peluang mencetak angka. Pada menit ke-19, tendangan bebas Kwadwo Asamoah dari sayap kanan hanya menghasilkan kemelut di dalam kotak penalti Uruguay. Pada menit ke-27, sundulan Isaac Vorsah menyambut bola tendangan sudut masih melenceng dan ke luar lapangan. Pada menit ke-28, sontekan Asamoah Gyan di dalam kotak penalti masih melebar ke kanan gawang. pada menit ke-44, tendangan gunting K.P. Boateng di dalam kotak penalti masih tak merepotkan penjaga gawang.

Dalam babak pertama tercipta satu-satunya angka. Angka ini diciptakan oleh pemain Ghana dalam masa perpanjangan waktu. Bermula dari tendangan kaki kiri Sulley Muntari dari luar kotak penalti sayap kanan. Tendangan yang mengarah ke kiri gawang itu akhirnya tak bisa diamankan penjaga gawang. Gol ini terjadi pada menit ke-45+2.

Dalam babak kedua Uruguay menyerang sedikitnya 19 kali. Sementara Ghana 17 kali. Namun peluang mencetak angka Uruguay jauh lebih banyak dalam babak kedua ini dibandingkan Ghana.

Peluang Ghana diantaranya pada menit ke-57, yaitu, tendangan A. Gyan di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang masih bisa dimentahkan penjaga gawang dan hanya mengkasilkan tendangan sudut. Dan pada menit ke-73, tendangan A. Gyan dari luar kotak penalti pun masih bisa diantisipasi penjaga gawang.

Sementara peluang Uruguay berlanjut setelah angka pertama diciptakannya pada menit ke-55 lewat kaki Forlan. Gol ini bermula dari pelanggaran John Pantsil pada menit ke-53. Forlan yang mengambil tendangan bebas di sayap kiri di ujung depan kotak penalti, mengarahkan tendangannya ke tiang jauh. Bola sempat hampir tertepis penjaga gawang, namun akhirnya masuk ke dalam gawang Ghana. Skor kini berubah menjadi 1-1 untuk kedua tim.

Ada sekitar 5 peluang Uruguay untuk menciptakan angka. Pada menit ke-62, tendangan Suarez di dalam kotak penalti yang menyambut umpan Forlan, masih ke luar lapangan, padahal sudah berdiri bebas dan penjaga gawang sudah ‘ketinggalan’ langkah. Pada menit ke-70, kembali Suarez melepaskan tendangan di dalam kotak penalti kanan penjaga gawang, namun hanya menghasilkan tendangan sudut. Giliran Forlan di sayap kanan yang melepaskan tendangan bebas pada menit ke-74, namun masih tak berbuah angka. Kembali Suarez menciptakan peluang pada menit ke-76, namun sundulannya yang menyambut tedangan bebas Forlan hanya menghasilkan tendangan sudut. Dan pada menit ke-81, tendangan pemain Uruguay masih di atas mistar gawang Ghana. Dan akhirnya, sampai babak kedua usai, kedudukan tak berubah. Kedudukan imbang 1-1 ini memaksa kedua tim harus memasuki babak tambahan waktu, dua kali lima belas menit.

Kedua tim bermain cukup berimbang dalam lima belas menit pertama. Dan tak ada gol tercipta dari keduanya. Pada babak kedua perpanjangan waktu, Ghana-lah yang mendominasi permaianan. Dan Ghana pun menciptakan beberapa peluang mencetak angka. Dan satu peluang terbaiknya adalah pada menit ke-119. Berawal dari kemelut dalam kotak penalti. Bola demi bola diarahkan ke dalam gawang, sampai akhirnya bola yang hendak masuk ke dalam gawang Uruguay ditangkis oleh Suarez. Dari pelanggaran ini berbuah kartu merah kepada Suarez dan hadiah penalti bagi Ghana.

Lalu, A. Gyan mengambil bola mati di titik 12 pas. Tendangannya masih meninggi sampai mengenai mistar dan akhirnya bola menjauh dari gawang. Sesaat setelah gagalnya A. Gyan, wasit mengakhiri babak kedua perpanjangan waktu. Pemandangan yang berbeda terjadi pendukung Ghana menjadi kecewa. Dan pendukung Uruguay menjadi gembira. Begitu pun Suarez, urung melanjutkan tangisannya.

Wasit Benquerenca asal Portugal akhirnya mengawasi adu penalti untuk mendapatkan juara. Pemain pertama yang melakukan tendangan penalti adalah pemain Uruguay. Berikut gambaran singkat jalannya adu penalti.

Diedo Forlan | mengarahkan tendangan ke arah kanannya, penjaga gawang berlawanan arah tendangan | berhasil |

Asamoah Gyan | mengarahkan tendangan ke arah kanannya (atas ), penjaga gawang searah tendangan | berhasil |

Mauricio Victorino | mengarahkan tendangan ke arah kirinya (atas), penjaga gawang searah tendangan | berhasil |

Stephen Appiah | mengarahkan tendangan ke arah kirinya (nyaris tertepis), penjaga gawang searah tendangan | berhasil |

Andres Scotti | mengarahkan tendangan ke arah kirinya (relatif tengah), penjaga gawang ke arah kanannya | berhasil |

John Mensah | mengarahkan tendangan ke arah kanannya (terbaca), penjaga gawang searah tendangan | gagal |

Maximiliano Pereira | mengarahkan tendangan ke arah kanannya (atas), penjaga gawang berlawanan arah tendangan | gagal |

Dominic Adiyiah | mengarahkan tendangan ke arah kanannya (terbaca), penjaga gawang searah tendangan | gagal |

Sebastian Abreu | mengarahkan tendangan ke arah kanannya, penjaga gawang berlawanan arah tendangan | berhasil |

Dari hasil adu tendangan penalti, ke luar sebagai pemenangnya adalah Uruguay. Angka akhir adalah 5 – 3 (gol 1-1 sebelumnya) untuk kemenangan Uruguay atas Ghana.

Di titik ini, The Black Stars, Ghana harus terjungkal oleh La Celeste (The Sky Blue), Paraguay secara dramatik atau tragis. Sementara Paraguay sendiri akan menghadapi Oranje, Belanda di babak semifinal, yang telah berhasil menumbangkan Samba, Brasil. Laga Belanda v. Paraguay akan dilangsungkan pada Selasa (7/7) pukul 01.30 WIB di Stadion Green Point, Cape Town.

Akhirnya, layak bila Sebastian Abreu, menjadi man of the match dalam laga ini. Karena Sebastian Abreu, menjadi penentu berlanjut/tidaknya adu penalti.


Susunan Pemain Uruguay:
1 Fernando Muslera (K)
2 Diego Lugano (P. Belakang) (C1) | 38”
4 Jorge Fucile (P. Belakang) [K]
6 Mauricio Victorino (P. Belakang)
16 Maximiliano Pereira (P. Belakang)
15 Diego Perez (P. Tengah)
17 Egidio Arevalo (P. Tengah) [K]
20 Alvaro Fernandez (P. Tengah) | 46”
7 Edinson Cavani (P. Penyerang) | 75”
9 Luis Suarez (P. Penyerang) [M|119]
10 Diego Forlan (P. Penyerang) (C2)

19 Andres Scotti (P. Belakang) | 38”
14 Nicolas Lodeiro (P. Tengah) | 46”
13 Sebastian Abreu (P. Penyerang) | 75”
Pelatih: Oscar Tabarez.


Susunan Pemain Ghana:
22 Richard Kingson (K)
2 Hans Sarpei (P. Belakang) [K]
4 John Pantsil (P. Belakang) [K|53”]
5 John Mensah (P. Belakang) (C) [K]
7 Samuel Inkoom (P. Belakang) | 74”
15 Isaac Vorsah (P. Belakang)
6 Anthony Annan (P. Tengah)
11 Sulley Muntari (P. Tengah) | 87”
21 Kwadwo Asamoah (P. Tengah)
3 Asamoah Gyan (P. Penyerang)
23 Kevin Prince Boateng (P. Penyerang)

10 Stephen Appiah (P. Tengah) | 74”
18 Dominic Adiyiah (P. Penyerang) | 87”
Pelatih: Milovan Rajevac.



Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Belanda Melawan Brasil - Perempat Final

Brasil - Babak Perempat Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanBelanda - Babak Perempat Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanLaga ke-1 dalam babak delapan besar/perempat final atau laga ke-57 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup E Belanda melawan Brasil, Juara Grup G berlangsung di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth, Afrika Selatan pada Jumat (2/7) pukul 21.00 WIB.

Belanda yang meggunakan kostum orenge dalam laga ini, melaju ke babak perempat final setelah mengalahkan Slovakia (Juara kedua Grup F) di babak enam belas besar. Sementara Brasil yang dalam laga ini menggunakan kostum biru, maju ke babak perempat final setelah mengalahkan Cili (Juara Kedua Grup H) di babak enam belas besar (pula).

Dalam laga yang menentukan hidup mati kedua tim, Brasil mampu menyerang dan mendomimansi jalannya babak pertama, meski jumlah serang kedua tim realtif sama. Brasil melakukan serangan sebanyak 15 kali, begitu pun Belanda, melakukan 15 kali serangan.

Dari serangan itu Belanda memiliki sekitar 2 atau 3 peluang. Pada menit ke-11, tendangan Dirk Kuyt dari sayap kiri masih bisa dimentahkan penjaga gawang. Dan pada menit ke-35, tendangan bebas dari sayap kiri milik Wesley Sneijder masih bisa dimentahkan penjaga gawang Brasil. Setelah ini tak ada peluang berarti bagi Belanda. Serangan Belanda tak bisa menyentuh pertahanan Brasil lebih dalam.

Brasil yang hampir semua pemainnya disebut-sebut di atas kulitas Belanda, terutama skill individunya, dari serangan tersebut memiliki beberapa peluang. Pada menit ke-8, mampu masuk pertahanan lawan, namun hakim garis mengibarkan benderanya. Setelah peluang ini, peluang lainnya terselingi angka yang dicetak Brasil pada menit ke-10.

Angka yang ditorehkan bermula dari serangan Brasil. Bola yang ada di tengah lapangan, di dalam lingkaran titik kick off diteroboskan ke depan oleh Felipe Melo. Tepat di depan kotak penalti, Robinho melepaskan tendangan ke tengah gawang. Dan akhirnya bola tak bisa dihadang masuk gawang Belanda oleh Maarten Stekelenburg. Setelah angka yang tercipta ini, Brasil makin mendominasi jalannya laga. Hal ini terbukti dari peluang yang diciptakan Brasil.

Pada menit ke- 25, tendangan Juan di muka gawang masih ke luar lapangan. Pada menit ke-30, tendangan Kaka di depan kotak penalti masih bisa dimentahahkan penjaga gawang dan hanya menghasilkan tendangan sudut. Dan pada menit ke-45+1, tendangan Maicon yang tepat berada di dalam kotak penalti kiri penjaga gawang ke tiang dekat masih bisa digagalkan penjaga gawang. Dan sampai babak pertama usai kedudukan 1-0 unruk keunggulan Brasil tak berubah.

Dalam babak kedua Belanda sedikit banyak mampu menyerang Brasil, meski tak banyak serangannya masuk kotak penalti, kecuali dari bola-bola mati. Belanda melakukan 22 kali serangan. Dari serangan ini, Belanda tak hanya memperoleh peluang, namun mampu mencetak angka. Satu peluang sebelum, akhirnya Belanda menorehkan angka, yaitu pada menit ke-50. Tendangan Sneijder dari luar kotak penalti ke arah kiri penjaga gawang, masih lemah dan hanya menghasilkan tendangan gawang saja.

Baru pada menit ke-54 Belanda mampu mencetak angka. Bermula dari tendangan bebas di sayap kanan. Bola yang diumpankan ke depan, dikembalikan Arjen Robben ke belakang kepada Sneijder. Tak banyak yang dilakukan pemain Brasil untuk menjaga Sneijder. Lalu Sneijder pun melepaskan umpan ke arah tiang dekat gawang. Bola umpan Sneijder yang masih ada di udara sampai di depan tiang dekat. Baik Julio Cesar dan Felipe Melo berusaha menghalaunya. Realtif bersamaan, Cesar tak bisa memotong bola dan bola mampu disundul Melo. Namun sayang, bola yang disundul Melo, bukannya ke arah lain malah ke arah kanan gawang/tiang jauh. Dan akhirnya bola pun masuk ke dalam gawang Brasil. Kedudukan kini berubah menjadi 1-1.

Rasanya Brasil menjadi tertekan meski kedudukan imbang 1-1. Sebaliknya, Belanda mampu tampil percaya diri. Walau demikian Brasil mampu menciptakan peluang lagi. Pada menit ke-61, tendangan Dani Alves dari luar kotak penalti ke arah kanan masih bisa dimentahkan penjaga gawang. Dan pada menit ke-65, tendangan chip Kaka di depan kotak penalti masih menyamping ke sisi kiri tiang gawang dan hanya menghasilkan sepak gawang saja.

Akhirnya, Belanda menyusul peluang Brasil tersebut dengan torehan angka untuk kali keduanya. Bermula dari tendangan sudut milik Robben di sisi kiri penjaga gawang. Bola tendangan sudut yang mengarah kepada Dirk Kuyt di tiang dekat disundul ke arah belakangnya. Lalu Sneijder yang ada di depan gawag dan bebas dari kawalan pemain Brasil menyambut umpan dengan tandukannya. Akhirya, bola tak bisa dihadang masuk ke dalam gawang Brasil. Kini kedudukan menjadi 2-1 untuk keunggulan Belanda. Gol ini terjadi pada menit ke- 69.

Tak sampai di situ, petaka Brasil bertambah lagi. Ulah yang tak perlu justru dilakukan Felipe Melo. Melo melanggar Robben. Tak hanya itu, Melo dinilai sengaja menginjak Robben yang sudah terjatuh. Mungkin karena frustasi, sehingga tak memperdulikan akibat tindakannya itu. Tak lagi kartu kuning yang dikeluarkan, tapi wasit langsung mengganjar Melo dengan kartu merah. Oleh sebab itu, Brasil bermain dengan 10 orang sejak menit ke-72.

Meski bermain tak lagi indah dan padu, Brasil mampu mencetak peluang. Pada menit ke- 81, tendangan Lucio masih dimentahkan penjaga gawang dan hanya mengahsilkan sepak pojok. Dari sepak pojok ini hanya menghasulkan kemelut, namun gawang Belanda masih aman-aman saja. Setelah peluang gol milik Belanda, yaitu tendangan Sneijder yang masih bisa dimentahkan penjaga gawang pada menit ke-84, Brasil memiliki peluang lainnya, yaitu, tendangan Kaka di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang, hanya menghasilkan sepak pokok saja.

Sementara, bagi Belanda yang unggul jumlah pemain tak lagi bisa menambah angka. Dan Belanda pun sangat jarang masuk kotak penalti Brasil saat menyerang pertahanan lawannya itu. Satu peluang Belanda sekitar menit ke-90+ 2, yaitu, ketika umpan dari belakang sudah masuk kotak penalti, pemain Belanda sudah berhadap-hadapan dengan penjaga gawang tanpa terkawal dan berdiri bebas pemain Belanda lainnya. Karena terlalu lama, akhirnya digagalkan pemain Brasil.

Semakin akhir laga, semakin Brasil terlihat tergesa-gesa. Tak terlihat permainan Brasil yang sejatinya memukau mata yang melihatnya. Sejak permulaan, pemain Brasil banyak yang naik emosinya, padahal kala itu Brasil sedang menyerang dan memiliki kendali atas permainan. Barangkali ini yang dimamfaatkan Belanda.

Akhirnya sampai wasit Yuichi Nishimura asal Jepang meniupkan peluit tanda babak kedua usai, skor 2-1 untuk kemenangan Belanda tak berubah.

Sampai di sini, perjalanan Tim Samba, Brasil, harus terhenti sebelum bisa masuk ke dalam babak semi final. Sementara Tim Oranje, Belanda, akan bertemu Tim The Black Stars, Ghana atau Tim La Celeste (The Sky Blue), Paraguay di babak semifinal.

Terpilih sebagai man of the match dalam laga ini adalah Wesley Sneijder.


Susunan Pemain Belanda:
1 Maarten Stekelenburg (K)
2 Gregory Van Der Wiel (P. Belakang)
3 John Heitinga (P. Belakang) [K]
5 Giovanni Van Bronckhorst (P. Belakang)
13 Andre Ooijer (P. Belakang) [K]
6 Mark Van Bommel (P. Tengah)
8 Nigel De Jong (P. Tengah) [K]
10 Wesley Sneijder (P. Tengah)
7 Dirk Kuyt (P. Penyerang)
9 Robin Van Persie (P. Penyerang) | 85”
11 Arjen Robben (P. Penyerang)

21 Klaas Jan Huntelaar (P. Penyerang) | 85”
Pelatih: Bert Van Marwijk.


Susunan Pemain Brasil:
1 Julio Cesar (K)
2 Maicon (P. Belakang)
3 Lucio (P. Belakang)
4 Juan (P. Belakang)
6 Michel Bastos (P. Belakang) [K] | 62”
13 Dani Alves (P. Belakang)
5 Felipe Melo (P. Tengah) [M|72”]
8 Gilberto Silva (P. Tengah)
10 Kaka (P. Tengah)
9 Luis Fabiano (P. Penyerang) | 77”
11 Robinho (P. Penyerang)

16 Gilberto Melo (P. Belakang) | 62”
21 Nilmar (P. Penyerang) | 77”
Pelatih: Dunga.



Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.