Search This Blog

Tuesday, June 29, 2010

Belanda Melawan Slovakia

Slovakia - Babak Enam Belas Besar Piala Dunia 2010 Afrika SelatanBelanda - Babak Enam Belas Besar Piala Dunia 2010 Afrika SelatanLaga ke-5 dalam babak enam belas besar atau laga ke-53 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup E, Belanda Melawan Slovalia, Juara Kedua Grup F berlangsung di Stadion Durban, Durban, Afrika Selatan pada Senin (28/6) pukul 21.00 WIB.


Dalam babak pertama, jika Slovakia mendapatkan bola, maka segera menusuk pertahanan Belanda. Slovakia mengejutkan Belanda pada menit ke-2 lewat tendangan Erik Jendrisek ke arah gawang, namun tak bisa menciptakan gol. Setelah peluang ini, nyaris tak ada lagi peluang berarti yang diciptakan Slovakia. Serangannya sering patah sebelum masuk lebih dalam ke daerah pertahanan Belanda.

Sebaliknya, Belanda tak banyak melakukan penyerangan ke daerah pertahanan Slovakia. Belanda lebih sering hanya memainkan bola di semua lini, baik di lapangan tengah, depan atau belakang. Dalam hal ini, sepertinya Belanda mecoba menarik pemain Slovakia ke luar dari daerah pertahanannya dan melakukan serangan cepat ke daerah pertahanan Slovakia.

Belanda mempunyai peluang emas pada menit ke-8 dan ke-10, masing-masing dari sundulan Robin Van Persie dan tendangan yang masih lemah dari Wesley Sneijder yang mudah dipatahkan penjaga gawang Slovakia, meski Sneijder dalam keadaan bebas.

Belanda baru bisa mengubah peluang menjadi torehan angka pada menit ke-18 yang bermula dari serangan balik Belanda. Nigel De Jong di sisi kiri pertahanan Belanda memberi umpan terobosan ke sayap kanan tengah lapangan. Bola akhirnya bisa diraih Arjen Robben dan menggiringnya ke depan kotak penalti, lalu melepaskan bola dengan tendangan kaki kirinya dan mengarah ke sisi kiri penjaga gawang. Akhirnya –dari awal Robben mendapatkan bola sampai melepaskannya ke arah gawang– tiga pemain dan penjaga gawang tak bisa mengahadang bola masuk ke dalam gawang Slovakia. Angka menjadi 1-0 untuk keunggulan Belanda.

Pada babak kedua permainan Belanda lebih sering meneruskan bola ke daerah pertahanan Slovakia. Ada sekurangnya tiga peluang Belanda untuk menciptakan angka sampai satu peluang lain diciptakannya menjadi angka nyata. Peluang tersebut terjadi pada menit ke-41, ke-49, ke-50 dan ke-73. Semuanya masih bisa dimentahkan penjaga gawang.

Baru pada menit ke-84 Belanda memperbesar selisih angka atas Slovakia. Bermula dari umpan lambung yang berasal dari tendangan bebas pemain Belanda di sisi kiri tengah lapangan. Bola yang jatuh di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang mampu diraih Dirk Kuyt yang lebih cepat dari antisipasi penjaga gawang. Lalu, Kuyt memberi umpan kepada Sneijder. Di sekitar titik 12 pas, Sneijder melesakkan bola ke dalam gawang Slovakia. Akhirnya, Jan Mucha harus memungut bola untuk kali keduanya. Kedudukan menjadi 2-0 untuk keunggulan Belanda.

Pada menit ke-85 Belanda nyaris mencetak angka, bila tendangan Eljero Elia tak bisa diamankan penjaga gawang Slovakia.

Setelah 2 kali mendapatkan peluang emas –umpan yang ditembakkan Miroslav Stoch dalam kotak penalti dimentahkan penjaga gawang dan tendangan Robert Vittek dari luar kotak penalti yang juga dimentahkan penjaga gawang, masing-masing pada menit ke-66 dan ke-67– Slovakia baru bisa meg-konversikan peluangnya menjadi gol di menit-menit akhir.

Bermula dari pelanggaran Maarten Stekelenburg terhadap pemain Slovakia di dalam kotak penalti Belanda. Vittek yang mengambil tendangan penalti, mengarahkan bola ke sisi kanan gawang. Akhirnya, Stekelenburg yang bergerak ke kiri tak bisa menghadang bola bersarang di dalam gawang Belanda. Gol ini terjadi pada menit ke-90+2.

Akhirnya, sesaat setelah gol yang dibuat Vittek, wasit Alberto Undiano asal Spanyol meniup peluit tanda babak kedua usai. Ini berarti Slovakia harus tersingkir sebelim bisa lolos ke babak perempat final. Sebaliknya bagi Tim Oranje Belanda maju ke babak perempat final.

Terpilih sebagai man of the mach dalam laga ini adalah pencetak satu angka pemain Belanda, Arjen Robben, yang dianggap mampu mengobrak-abrik pertahan Slovakia dan terbukti mencetak satu gol untuk keunggulan Belanda.


Susunan Pemain Belanda:
1 Maarten Stekelenburg (K)
2 Gregory Van Der Wiel (P. Belakang)
3 John Heitinga (P. Belakang)
4 Joris Mathijsen (P. Belakang)
5 Giovanni Van Bronckhorst (P. Belakang)
6 Mark Van Bommel (P. Tengah)
8 Nigel De Jong (P. Tengah)
10 Wesley Sneijder (P. Tengah) | 90+1”
7 Dirk Kuyt (P. Penyerang)
9 Robin Van Persie (P. Penyerang) | 80”
11 Arjen Robben (P. Penyerang) | 70” [K]

17 Eljero Elia (P. Penyerang) | 70”
21 Klaas Jan Huntelaar (P. Penyerang) | 80”
20 Ibrahim Afellay (P. Tengah) | 90+1”
Pelatih: Bert Van Marwijk.


Susunan Pemain Slovakia:
1 Jan Mucha (K)
2 Peter Pekarik (P. Belakang)
3 Martin Skrtel (P. Belakang)
5 Radoslav Zabavnik (P. Belakang) | 87”
16 Jan Durica (P. Belakang)
7 Vladimir Weiss (P. Tengah)
15 Miroslav Stoch (P. Tengah)
17 Marek Hamsik (P. Tengah) 87”
19 Juraj Kucka (P. Tengah)
11 Robert Vittek (P. Penyerang)
18 Erik Jendrisek (P. Penyerang) | 70”

20 Kamil Kopunek (P. Tengah) | 70”
10 Marek Sapara (P. Tengah) | 87”
14 Martin Jakubko (P. Penyerang) | 87”
Pelatih: Vladimir Weiss.



Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Monday, June 28, 2010

Argentina Melawan Meksiko

Meksiko - Babak Enam Belas Besar Piala Dunia 2010 Afrika SelatanArgentina - Babak Enam Belas Besar Piala Dunia 2010 Afrika SelatanLaga ke-4 dalam babak enam belas besar atau laga ke-52 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup B, Argentina melawan Meksiko, Juara Kedua Grup A, berlangsung di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan pada Senin (28/6) pukul 01.30 WIB.

Dalam babak pertama, tercatat sedikitnya Meksiko memiliki 6 peluang mencetak angka yang dua diantaranya dimentahkan penjaga gawang dari 17 kali menyerang pertahanan Argentina. Sebaliknya, Argentina memiliki 2 atau 3 peluang meraih angka yang 1 diataranya dimentahkan penjaga gawang dari sekurangnya 20 kali menyerangan ke daerah pertahanan Meksiko.

Namun pada babak pertama, Argentina menciptakan gol terlebih dulu pada menit ke-26. Bermula dari Lionel Messi yang memberi umpan ke dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang Meksiko. Umpan disambut Carlos Tevez dan dihadang penjaga gawang. Bola yang rebound kemudian diraih Messi. Messi mengumpankan lagi bola ke Tevez yang berdiri di belakang penjaga gawang. Umpan dari Messi akhirnya disambut tandukan Tevez setelah memenangkan duel atas dua pemain Meksiko. Gol ini, walaupub berbau offside, tetap menjadi milik Argentina. kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Argentina.

Tak berselang lama Argentina kembali menciptakan angka untuk kali kedua. Bermula dari salah umpan pemain Meksiko, Ricardo Osorio di daerah pertahan Meksiko. Gonzalo Higuain menggiring bola masuk ke dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang. Setelah mengecoh penjaga gawang, Hugain melepaskan tendangan ke arah tiang dekat gawang Meksiko. Hasilnya bola bersarang di dalam gawang yang dijaga Oscar Perez. Angka menjadi 2-0 untuk keunggulan Brasil. Dan kedudukan ini tetap bertahan sampai babak pertama usai.

Babak kedua, Meksiko tetap mengejar ketinggalannya. Meksiko sekurangnya 20 kali menyerang pertahan lawannya, baik sampai tengah lapangan atau pun sampai daerah pertahan Argentina. Dari serangannya itu Meksiko memperoleh 4 peluang mencetak angka. Sementara, dari 15 kali serangannya, Argentina mempunyai 1 atau 2 peluang mencetak angka.

Tetapi, Argentina mampu mengubah peluangnya yang lain menjadi torehan angka yang nyata lebih dulu dalam babak kedua. Yaitu bermula dari umpan pemain Argentina dari sayap kiri di depan kotak penalti kepada Tevez di sekitar tempat yang sama. Tevez melepaskan tendangan atau umpan namun masih bisa diblok pemain Meksiko. Bola reboun dilepaskan Tevez di tengah di depan kotak penalti ke arah gawang. Bola dari kaki Tevez yang mengarah ke sisi kiri akhirnya masuk ke dalam gawang Meksiko. Kedudukan menjadi 3-0 untuk keunggulan Argentina sejak menit ke-52.

Meksiko mampu memperkecil ketinggalannya lewat angka yang diciptakan Javier Mascherano pada menit ke-71. Bermula dari umpan yang diterima Mascherano di sayap kiri di depan kotak penalti Argentina. Lalu Mascherano yang melewati kawalan 2 pemain, masuk ke dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang. Tak berlama-lama, Mascherano melepaskan tendangan ke arah bagian atas gawang. Akhirnya, Sergio Romero harus memungut bola yang bersarang di dalam gawang Argentina. Kedudukan berubah menjadi 3-1, Argentina masih unggul.

Setelah 3 menit perpanjangan waktu, akhirnya wasit Roberto Rosetti asal Itali meniup peluit tanda babak kedua usai dan skor 3-1 untuk keunggulan Argentina tak berubah.

Hasil laga ini membuat Meksiko harus terjungkal sebelum masuk tahap berikunya, yaitu babak perempat final. Sebaliknya, Tim Tango akan bertemu Panser Jerman di babak perempat Final.

Terpilih sebagai man of the mach dalam laga ini adalah pencetak dua angka untuk Tim Tango Argentina, Carlos tevez.


Susunan Pemain Argentina:
22 Sergio Romero (K)
2 Martin Demichelis (P. Belakang)
4 Nicolas Burdisso (P. Belakang)
6 Gabriel Heinze (P. Belakang)
15 Nicolas Otamendi (P. Belakang)
7 Angel Di Maria (P. Tengah) | 79”
14 Javier Mascherano (P. Tengah)
20 Maxi Rodriguez (P. Tengah) | 86”
9 Gonzalo Higuain (P. Penyerang)
10 Lionel Messi (P. Penyerang)
11 Carlos Tevez (P. Penyerang) | 69”

8 Juan Veron (P. Tengah) | 69”
17 Jonas Gutierrez (P. Tengah) | 79”
23 Javier Pastore (P. Tengah) | 86”
Pelatih: Diego Maradona.


Susunan Pemain Meksiko:
1 Oscar Perez (K)
2 Francisco Rodriguez (P. Belakang)
3 Carlos Salcido (P. Belakang)
4 Rafael Marquez (P. Belakang) [K]
5 Ricardo Osorio (P. Belakang)
16 Efrain Juarez (P. Belakang)
6 Gerardo Torrado (P. Tengah)
18 Andres Guardado (P. Tengah) | 62”
14 Javier Hernandez (P. Penyerang)
17 Giovani Dos Santos (P. Penyerang)
21 Adolfo Bautista (P. Penyerang) | 45”

7 Pablo Barrera (P. Penyerang) | 45”
9 Guillermo Franco (P. Penyerang) | 62”
Pelatih: Javier Aguirre.



Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Jerman Melawan Inggris

Inggris - Babak Enam Belas Besar Piala Dunia 2010 Afrika SelatanJerman - Babak Enam Belas Besar Piala Dunia 2010 Afrika SelatanLaga ke-3 dalam babak enam belas besar atau laga ke-51 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup D Jerman melawan Inggris, Juara Kedua Grup C berlangsung di Stadion Free State, Mangaung/Bloemfontein, Afrika Selatan pada Minggu (27/6) pukul 21.00 WIB.

Sejak babak pertama dimulai kedua tim memamfaatkan satu-satunya kesempatan, laga hidup mati ini untuk lolos dari babak enam belas besar dengan serangan-serangan yang dibangunnya. Sepak bola menyerang diperlihatkan kedua tim dalam laga ini.

Ada sedikitnya 2 peluang mencetak angka yang diperoleh Jerman dari sedikitnya 20 kali serangan ke daerah pertahanan Inggris. Dan sedikitnya 2 peluang diantaranya dimentahkan David James. Sebaliknya, Inggris mempunyai sedikitnya 24 serangan ke pertahanan Jerman dan memperoleh 3 peluang mencetak gol ke lawannya.

Namun demikian, Jerman lebih dulu meng-konversi peluangnya menjadi perolehan angka pada menit ke-20 lewat serangan dua sentuhan. Bermula dari tendangan gawang dari Manuel Neuer. Bola yang jatuh di sekitar daerah pertahanan Inggris, bisa diraih oleh Miroslav Klose. Klose yang memenangkan duel atas John Terry terutama dengan Matt Upson, menggiring bola masuk ke dalam kotak penalti. Di sekitar titik 12 pas, Klose melepaskan tembakan ke arah kiri gawang. Akhirnya bola masik ke dalam gawang daripada antisipasi penjaga gawang Inggris. Gol Klose yang merupakan gol ke-50-nya selama membela Jerman ini, mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk kemenangan Jerman.

Saling serang terus berlanjut, namun Jerman-lah yang mampu meng-konversikan peluang menjadi angka, angka untuk kali keduanya. Bermula dari Muller di sisi kanan tengah lapangan, memberi umpan kepada Klose di sayap kanan. Klose kembali memberi umpan Muller. Muller yang sampai di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang memberikan bola kepada Podolski di tiang jauh. Podolski yang bebas tanpa kawalan pemain, menyambut bola dengan tendangannya ke arah gawang Inggris. Dan akhirnya bola masuk ke dalam gawang yang dijaga David James untuk kali keduanya dan merubah kedudukan menjadi 2-0 untuk keunggulan Jerman sejak menit ke-32.

Serangan Inggris menemui hasilnya lewat gol yang dibalaskan Matt Upson. Berawal dari umpan Steven Gerrarg di sayap kanan sekitar kotak penalti, yang diarahkannya ke tiang jauh. Di sekitar tiang kanan gawang, bola yang ada di udara disambut tandukan Matt Upson ke tiang jauh dan akhirnya bola masuk ke dalam gawang Jerman yang dijaga Manuel Neuer. Gol Matt Upson yang seperti menebus kesalahannya yang berakibat Inggris kebobolan, terjadi pada menit ke-37.

Pada menit ke-37 Inggris bisa membuat angka. Pada menit ke-38 mencetak angka kali keduanya. Sayang, kemudian wasit menganulinya. Berawal dari kemelut di sayap kanan depan kotak penalti Jerman. Bola yang diraih Frank Lampard, masih di sekitar tempat yang sama, ditembakkannya ke arah gawang dan bola sempat mengenai mistar atas gawang sampai akhirnya jatuh ke tanah. Ada dua versi “keputusan”; versi video dan wasit. Versi video memperlihatkan bahwa bola dari tiang atas mistar jatuh ke/di dalam gawang, lalu kembali ke tiang atas dan jatuh lagi ke tanah sejajar mistar dengan atas gawang, sampai akhirnya diraih penjaga gawang Jerman. Sementara versi wasit dan/atau hakim garis memutuskan tidak jatuh dulu ke/di dalam gawang. Akhirnya, keputusan wasit memaksa kedudukan tetap 2-1 untuk keunggulan Jerman.

Sebagai catatan, FIFA telah menolak penggunaan perangkat teknologi, semisal video untuk menganalisis jalannya pertandingan atau membantu wasit memimpin jalannya suatu pertandingan sepak bola. Tambahan, wasit Coman Koulibaly asal Mali yang memimpin jalannya pertandingan babak penyisihan Grup C, dipulangkan FIFA menyusul dianulirnya gol Amerika Serikat ke gawang Slovenia.

Sepanjang jalan babak kedua Inggris tak hentinya menyerang Jerman. Inggris memiliki 52% ball possession, melalukan sekitar 18 kali serangan dan sedikitnya 4 peluang meraih angka.Sementara Jerman melakukan 16 kali serangan dan sedikitnya memiliki 4 peluang mencetak angka.

Jerman yang kalah jumlah ball possession dapat mengubah peluangnya menjadi torehan angka pada menit ke-67 untuk kali ketiganya. Bermula dari keberhasilan Jerman yang mematahkan tendangan bebas Inggris di sayap kiri di depan kotak penalti. Bola yang diraih pemain Jerman dialihkan kepada Muller. Muller yang ada di sayap kanan di sekitar tempat yang sama memberi umpan terobosan kepada Bastian Schweinsteiger di sayap kiri tengah lapangan. Schweinsteiger yang menggiring bola sampai depan kotak penalti, mengembalikan bola kepada Muller yang kini sudah ada di sayap kanan depan kotak penalti. Lima pemain lawan terlambat mengahadang Muller. Satu sentuhan, Muller masuk kotak pnalti dan melepaskan tembakkan ke arah tiang dekat. Meski bola sempat mengenai lengan penjaga gawang, akhirnya bola masuk ke dalam gawang Inggris. Kini, kdudukan berubah manjadi 3-1 untuk keunggulan Jerman.

Tak puas, Jerman kembali membukukan angka pada menit ke-70 lewat gol Muller pula. Bermula dari umpan Lukas Podolski di sayap kiri depan kotak penalti Jerman kepada Mesut Oezil di sayap kiri tengah lapangan. Lalu, Oezil menggiring bola. Di dalam kotak penalti sisi kanan pejaga gawang, Oezil memberikan umpan kepada Muller di sekitar sisi kiri penjaga gawang. Akhirnya umpan Oezil disarangkan Muller ke dalam gawang Inggris lewat tengangannya ke arah tiang jauh.

Meski lewat pemain-pemain bintangnya seperti Wayne Rooney terus menyerang sejak gol yang dibuat Jerman pada menit ke-70 sampai akhirnya wasit Jorge Larrionda asal Uruguay meniup peluit tanda babak kedua usai pada menit ke-90+2, Inggris tak mampu mencetak gol lagi, sekalipun untuk memperkecil ketinggalannya.

Selain ketangguhan pertahanan Jerman, kelemahan Inggris disebabkan karena kekurang-solidan pemain bertahannya dalam mengawal serangan balik yang cepat dari pemain-pemain Jerman. Selain itu, bisa disebabkan kekurangpaduan pemain depan Inggris. Lihat saja Rooney yang sepanjang Piala Dunia sampai laga ini belum mencetak gol. Rooney dimatikan pemain belakang lawan dan kepaduan dengan tandemnya yang kurang solid dalam Piala Dunia, termasuk dalam laga ini.

Kemenangan Jerman dengan angka 4-1 atas Inggris ini, mengingatkan pada kemenangan Jerman atas Australia, saat keduanya bertemu dalam babak penyisihan. Saat itu Jerman megalahkan Austarlia dengan skor 4-0.

Di titik ini, Tiga Singa Inggris yang bermaterikan pemain bintang berpengalaman harus tersingkir sebelum melaju ke babak perempat final. Sebaliknya, Panser Jerman yang banyak bermaterikan pemain muda seperti Sami Khedira, Oezil dan Mueller akan bertemu dengan Tango Argentina di babak perempat final.

Terpilih sebagai man of the mach dalam laga ini adalah pencetak dua angka pemain Jerman, Thomas Mueller.


Susunan Pemain Jerman:
1 Manuel Neuer (K)
3 Arne Friedrich (P. Belakang) [K]
16 Philipp Lahm (P. Belakang)
17 Per Mertesacker (P. Belakang)
20 Jerome Boateng (P. Belakang)
6 Sami Khedira (P. Tengah)
7 Bastian Schweinsteiger (P. Tengah)
8 Mesut Oezil (P. Tengah) | 72”
13 Thomas Mueller (P. Tengah) | 71”
10 Lukas Podolski (P. Penyerang)
11 Miroslav Klose (P. Penyerang) | 82”

15 Piotr Trochowski (P. Tengah) | 71”
9 Stefan Kiessling (P. Penyerang) | 72”
23 Mario Gomez (P. Penyerang) | 82”
Pelatih: Joachim Loew.


Susunan Pemain Inggris:
1 David James (K)
2 Glen Johnson (P. Belakang) [K] | 86”
3 Ashley Cole (P. Belakang)
6 John Terry (P. Belakang)
15 Matt Upson (P. Belakang)
4 Steven Gerrard (P. Tengah)
8 Frank Lampard (P. Tengah)
14 Gareth Barry (P. Tengah)
16 James Milner (P. Tengah) | 63”
10 Wayne Rooney (P. Penyerang)
19 Jermain Defoe (P. Penyerang) | 70”

11 Joe Cole (P. Tengah) | 63”
21 Emile Heskey (P. Penyerang) | 70”
17 Shaun Wright-Phillips (P. Tengah) | 86”
Pelatih: Fabio Capello.





Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.