Search This Blog

Thursday, July 8, 2010

Jerman Melawan Spanyol - Semi Final

Spanyol - Semi Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanJerman - Semi Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanLaga ke-2 dalam babak semi final atau laga ke-62 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Jerman melawan Spanyol berlangsung di Stadion Durban, Durban, Afrika Selatan pada Kamis (8/7) pukul 01.30 WIB.

Jerman yang mengenakan kostum putih sampai di babak semi final ini setelah mengalahkan Argentina di babak perempat final. Sementara Spanyol yang dalam laga ini mengenakan kostum merah sampai di babak semi final ini setelah mengalahkan Paraguay di babak perempat final.

Tercatat Spanyol lebih memegang kendali jalannya laga dalam babak pertama. Hal ini terbukti dari 29 kali serangan Spanyol, yang lebih banyak dibandingkan dengan Jerman yang hanya melakukan 20 kali serangan. Dan sampai menit ke-40, tercatat Spanyol menguasai 57% ball possession.

Kedua tim seperti bermain sangat berhati-hati dalam babak pertama. Spanyol lebih banyak memainkan bola di berbagai lini daripada meneruskannya ke depan. Mungkin untuk memancing pemain Jerman ke luar daerah pertahanannya sendiri. Jumlah serangan Spanyol tersebut, karena Jerman sering membuang bola begitu saja bila serangan Spanyol kandas di daerah pertahanan Jerman.

Namun demikian, kedua tim memiliki peluang mencetak angka. Tercatat sedikitnya Spanyol memiliki 3 peluang menorehkan angka. Sementara Jerman tercatat mendapat 2 peluang terbaiknya.

Beberapa peluang Spanyol diantaranya pada menit ke-5, di mana tendangan David Villa dalam kotak penalti yang menyambut umpan terobosan Pedro masih bisa digagalkan penjaga gawang. Lalu pada menit ke-15, sundulan Carles Puyol di muka gawang yang menyambut umpan Andres Iniesta masih meninggi dan keluar lapangan. Dan yang peluang terakhir Spanyol tercipta pada menit ke-45+1, di mana tendangan Pedro dari luar kotak penalti masih bisa diamankan penjaga gawang.

Meski cenderung menunggu, terkurung serangan Spanyol dan sering patah serangan baliknya, Jerman beberapa kali mampu merepotkan barisan pertahanan Spanyol. Hal ini terlihat pada peluang Jerman menciptakan angka pada menit ke-32, di mana Piotr Trochowski mampu melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, meski hanya menghasilkan tendangan sudut setelah dimentahkan penjaga gawang. Dan pada menit ke-45, Mesut Oezil yang membawa bola terjatuh dalam kotak penalti setelah berduel dengan pemain Spanyol. Akhirnya, babak pertama ditutup dengan angka 0-0.

Dalam babak kedua Spanyol melakukan 21 kali serangan. Dan tercatat sedikitnya 8 peluang mencetak angka.

Peluang pertama Spanyol dalam babak kedua terjadi pada menit ke-48, di mana tendangan Xabi Alonso dari luar kotak penalti ke arah gawang Jerman masih lemah dan hanya menghasilkan tendangan gawang. Tendangan keras Alonso dari luar kotak penalti pada menit ke-49, masih bisa digagalkan penjaga gawang. Pada menit ke-54, tendangan Villa dari luar kotak penalti, masih melenceng dari gawang. Pada menit ke-58, tendangan Pedro dari luar kotak penalti, masih bisa digagalkan penjaga gawang. Lalu bola yang rebound diumpankan ke arah Ienista yang ada di dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang. Lalu Ienista mengirimkan bola ke tiang jauh. Sayang, Villa terlambat sepersekian detik menyambut umpan Ienista, padahal sudah bergerak bebas. Lalu pada menit ke-61, umpan lambung Alonso terlambat dijemput Sergio Ramos di dalam kotak penalti. Begitu pun pada menit ke-66, di mana tendangan Villa dari luar kotak penalti masih bisa dimentahkan penjaga gawang.

Peluang Spanyol pada menit ke-73 berubah menjadi torehan angka sesungguhnya. Bermula dari tendangan sudut milik Xavi dari sisi kanan penjaga gawang. Puyol yang bebas dan menang “duel” atas Gerard Pique menyambut bola di muka gawang dengan tandukannya. Bola yang mengarah ke sisi kiri Manuel Neuer akhirnya tak bisa digagalkan masuk ke dalam gawang Jerman.

Spanyol hampir menambah torehan angkanya pada menit ke-83, di mana Pedro yang ada/masuk kotak penalti dan hanya ada 1 pemain Jerman yang menghadangnya tak mau melepaskan bola meski Torres sudah berdiri bebas di dekatnya.

Sementara peluang mencetak angka yang dimiliki Jerman tercatat pada menit ke-60, di mana tendangan Miroslav Klose di dalam kotak penalti masih melaju ke atas mistar gawang. Pada menit ke-69, tendangan Toni Kroos dalam kotak penalti masih bisa di gagalkan penjaga gawang. Dan pada menit ke-75, tendangan bebas pemain Jerman masih bisa digagalkan penjaga gawang.

Permainan kedua tim menjadi terlihat terbuka setelah satu angka tercipta. Jerman pun yang mau tak mau harus menyerang, terlihat seperti melepaskan serangannya dengan leluasa. Namun sampai wasit Viktor Kassai asal Hungaria meniup peluit tanda babak kedua usai pada menit ke-90+3, Jerman tak bisa membuat angka balasan.

Akhirnya, Panser Jerman yang tak diperkuat Thomas Mueller karena terkena akumulasi kartu kuning dalam babak-babak sebelumnya, harus puas dengan hasil ini sehingga tak bisa memasuki babak final. Jerman akan bertemu dengan Uruguay pada Ahad (11/7) di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth untuk memperebutkan juara ke-3. Sementara La Furia Roja Spanyol sudah ditunggu Tim Oranje Belanda yang terlebih dulu masuk babak final. Dijadwalkan partai terakhir Piala Dunia (FIFA) 2010 ini akan dilangsungkan pada Senin (12/7) di Stadion Soccer City, Johannesburg.

Terpilih sebagai man of the match dalam laga Jerman melawan Spanyol ini adalah Carles Puyol. Hal ini memungkinkan, karena Puyol mampu mencetak angka dalam laga semi final ini. Dan lewat angka tersebut, Kapten Kesebelasan Barcelona itu mengantarkan Spanyol tidak hanya menjadi pemenang dalam babak semi final ini, tapi membawa Spanyol lebih jauh, masuk babak final.


Susunan Pemain Jerman:
1 Manuel Neuer (K)
3 Arne Friedrich (P. Belakang)
16 Philipp Lahm (P. Belakang) (C)
17 Per Mertesacker (P. Belakang)
20 Jerome Boateng (P. Belakang) | 50”
6 Sami Khedira (P. Tengah) | 81”
7 Bastian Schweinsteiger (P. Tengah)
8 Mesut Oezil (P. Tengah)
15 Piotr Trochowski (P. Tengah) | 61”
10 Lukas Podolski (P. Penyerang)
11 Miroslav Klose (P. Penyerang)

2 Marcell Jansen (P. Tengah) | 50”
18 Toni Kroos (P. Tengah) | 61”
23 Mario Gomez (P. Penyerang) | 81”
Pelatih: Joachim Loew.


Susunan Pemain Spanyol:
1 Iker Casillas (K) (C)
3 Gerard Pique (P. Belakang)
5 Carles Puyol (P. Belakang)
11 Joan Capdevila (P. Belakang)
15 Sergio Ramos (P. Belakang)
6 Andres Iniesta (P. Tengah)
8 Xavi (P. Tengah)
14 Xabi Alonso (P. Tengah) | 90+3”
16 Sergio Busquets (P. Tengah)
7 David Villa (P. Penyerang) | 82”
18 Pedro (P. Penyerang) | 86”

9 Fernando Torres (P. Penyerang) | 82”
21 David Silva (P. Tengah) | 86”
4 Carlos Marchena (P. Belakang) | 90+3”
Pelatih: Vicente Del Bosque.



Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Wednesday, July 7, 2010

Uruguay Melawan Belanda - Semi Final

Belanda - Semi Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanUruguay - Semi Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanLaga ke-1 dalam babak semi final atau laga ke-61 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Uruguay melawan Belanda berlangsung di Stadion Green Point, Cape Town, Afrika Selatan pada Rabu (7/7) pukul 01.30 WIB.

Uruguay yang mengenakan kostum biru sampai di babak semi final ini setelah mengalahkan Ghana di babak perempat final. Sementara Belanda yang dalam laga ini mengenakan kostum orange sampai babak semi final ini setelah mengalahkan Brasil di babak perempat final.

Pada menit-menit awal Uruguay bisa memasuki pertahanan Belanda dan terlihat sering menyerang dengan (lebih) mudah. Namun, Belanda yang sulit masuk pertahanan Uruguay, karena barisan pertahannya yang rapat memiliki peluang pada menit-menit awal. Pada menit ke-2, tendangan Dirk Kuyt di dalam kotak penalti yang menyambut bola hadangan penjaga gawang hanya menghasilkan tendangan gawang.

Selain peluang mencetak angka tersebut, Belanda membuat kejutan dengan gol pembuka. Bermula dari pertahanan Uruguay yang sukar ditembus dan sebuah serangan yang dilakukan Belanda. Bola dari tengah lapangan terus bergulir ke pertahanan Uruguay. Lalu bola diarahkan kepada Giovanni Van Bronckhorst di sayap kiri dekat kotak penalti. Dari sini Van Bronckhorst melepasakan bola ke tiang jauh. Akhirnya bola yang mengarah ke pojok atas tak bisa dihadang, sehingga bersarang di dalam gawang Uruguay.

Belanda, setelah kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk keunggulannya pada menit ke-18, sedikitnya memiliki satu peluang memperbesar pundi-pundi angka. Peluang tersebut tercipta pada menit ke-30. Tusukan ke dalam kotak penalti yang mengarah kepada Arjen Robben masih bisa dihalau pemain Uruguay lalu diamankan penjaga gawang.

Setelah setidaknya satu peluang pada menit ke-37, yaitu sundulan Diego Forlan di dalam kotak penalti yang hanya menghasilkan tendangan gawang, Uruguay mampu menyamakan kedudukannya. Bermula dari umpan silang dari titik kick off. Forlan yang mampu meraih umpan, lalu melepaskan tendangan dari sayap kanan dekat kotak penalti. Bola yang mengarah ke atas tiang dekat, meski sempat mengenai tangan Maarten Stekelenburg, akhinya bersarang di dalam gawang Belanda. Skor berubah 1-1 sejak menit ke-41.

Setelah gol tersebut, satu peluang Uruguay untuk memperbesar kedudukannya terjadi pada menit ke-43, yaitu lewat tendangan bebas Forlan ke arah kiri gawang. Namun, tedangannya ini masih bisa diantisipasi penjaga gawang. Dan sampai babak pertama usai kedudukan tetap imbang 1-1. Sebagai tambahan, dala babak pertama, baik Belanda ataupun Uruguay, melakukan sekitar 20 kali serangan. Namun tercatat pada menit ke-23 ball possession, 63 % untuk Belanda.

Berbeda dengan babak pertama, di mana Belanda memberi banyak kemampuan Uruguay masuk ke dalam daerah pertahanannya. Contohnya, pada menit-menit awal/pertengahan Forlan bisa masuk kotak penalti Belanda tanpa ada yang mengawal, sehingga mendapatkan bola walaupun kemudian hakim garis menyatakannya terkena perangkap off side. Kini dalam babak kedua, Belanda merapatkan barisan pertahanan sehingga sulit untuk dimasuki pemain Uruguay atau pertahanan Belanda menjadi lebih kokoh dari babak pertama. Selain itu, penampilan Belanda berubah menjadi lebih sering masuk ke pertahanan Uruguay sehingga makin mendominasi jalannya pertandingan.

Hal itu terbukti dari jumlag serangan Belanda dibandingkan Uruguay. Belanda melakukan sekitar 26 kali serangan, sementara Uruguay melakukan serangan sekitar 22 kali serangan.

Sedikitnya, Belanda memiliki satu peluang meraih angka sebelum akhirnya menciptakan angka yang kongkrit untuk kali keduanya. Peluang tersebut tercipta pada menit ke-68, yaitu tendangan Rafael Van Der Vaart dari kotak penalti yang masih bisa diantiasipasi penjaga gawang.

Angka yang ditorehkan Belanda setelah peluang tersebut terjadi pada menit ke-70. bermula dari tendangan Wesley Sneijder di dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang. Tendangan Sneijder yang mengenai pemain Uruguay mengakibatkan bola berubah arah. Akhirnya bola yang mengarah ke tiang jauh tak bisa dihadang Fernando Muslera menjebol gawang Uruguay.

Tak lama berselang, Belanda mampu menambah perolehan pundi-pundi angkanya. Bermula dari Kyut di sayap kiri-dalam dekat kotak penalti yang mengarahkan bola masuk ke dalam kotak penalti. Umpan Kyut yang sampai di sekitar titik 12 pas, disambut Robben. Bola tandukan Robben yang mengarah ke sisi kanan penjaga gawang akhirnya merusak jala gawang Uruguay untuk kali ketiganya. Skor kini menjadi 3-1 untuk keunggulan Belanda.

Belanda hampir bisa menambah angkanya lewat sontekan Robben di dalam kotak penalti pada menit ke-85. Sayang, sontekannya (terlalu) lemah dan arah bola terbaca penjaga gawang. Begitu pun pada menit ke-86, tendangan pemain Belanda dari luar kotak penalti masih bisa dimentahkan penjaga gawang.

Uruguay hampir bisa menambah angkanya pada menit ke-51. Bermula dari kesalahan umpan antara pemain dan penjaga gawang Belanda. Bola yang dicuri Edinson Cavani di sayap kiri, diumpankan ke belakang. Sayang, meski penjaga gawang sudah tak bisa berbuat banyak karena meninggalkan gawangnya, bola yang dilepaskan pemain Uruguay lainnya masih bisa di blok di muka gawang oleh pemain Belanda. Lalu pada menit ke-67, tendangan bebas Forlan di sayap kiri ke arah tiang jauh, masih bisa diantisipasi penjaga gawang.

Namun demikian, akhirnya Uruguay mampu menambah satu angka pada menit 90+2. Bermula dari tendangan bebas Walter Gargano di sayap kanan. Bola diarahkannya ke depan saja. Maximiliano Pereira yang mendapatkan bola, lalu melepaskan tendangan ke arah tiang jauh dan akhirnya bola pun masuk ke dalam gawang Belanda.

Paraguay terus menyerang dan mengepung Belanda berpacu dengan waktu. Namun tak seberapa lama setelah gol terakhir –yang diciptakan Uruguay– tersebut, wasit Ravshan Irmantov asal Usbekistan meniup peluit tanda babak kedua usai setelah perpanjangan waktu 3 menit dijalani. Dan kedudukan 3-2 untuk keunggulan Belanda pun, tetap tak berubah.

Hasil laga ini membuat Tim Oranje Belanda akan bertemu pemenang laga antara Panser Jerman melawan La Furia Roja Spanyol dalam partai final pada Senin (12/7) di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan. Sementara Uruguay akan bertemu tim yang kalah dari partai tersebut untuk memperebutkan juara ke-3 yang berlangsung pada Ahad (11/7) di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth.


Arjen Robben yang mencetak satu angka bagi Belanda dan seringkali merepotkan pemain Uruguay, layak jika dinobatkan sebagai man of the match dalam laga ini.


Susunan Pemain Uruguay (4-4-2):
1 Fernando Muslera (K)
3 Diego Godin (P. Belakang)
6 Mauricio Victorino (P. Belakang)
16 Maximiliano Pereira (P. Belakang) [K|20”]
22 Martin Caceres (P. Belakang) [K|29”]
5 Walter Gargano (P. Tengah)
11 Alvaro Pereira (P. Tengah) | 78”
15 Diego Perez (P. Tengah)
17 Egidio Arevalo (P. Tengah)
7 Edinson Cavani (P. Penyerang)
10 Diego Forlan (P. Penyerang) (C) | 78”

13 Sebastian Abreu (P. Penyerang) | 78”
21 Sebastian Fernandez (P. Penyerang) | 84”
Pelatih: Oscar Tabarez.



Susunan Pemain Belanda(4-2-3-1):
1 Maarten Stekelenburg (K)
3 John Heitinga (P. Belakang)
4 Joris Mathijsen (P. Belakang)
5 Giovanni Van Bronckhorst (P. Belakang) (C)
12 Khalid Boulahrouz (P. Belakang) [K|79”]
6 Mark Van Bommel (P. Tengah) [K|90+3”]
10 Wesley Sneijder (P. Tengah)
14 Demy De Zeeuw (P. Tengah) | 45”
7 Dirk Kuyt (P. Penyerang)
9 Robin Van Persie (P. Penyerang)
11 Arjen Robben (P. Penyerang) | 89”

23 Rafael Van Der Vaart (P. Tengah) | 45”
17 Eljero Elia (P. Penyerang) | 89”
Pelatih: Bert Van Marwijk.


Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Sunday, July 4, 2010

Paraguay Melawan Spanyol - Perempat Final

Spanyol - Babak Perempat Final Piala Dunia Afrika Selatan 2010Paraguay - Babak Perempat Final Piala Dunia Afrika Selatan 2010Laga ke-4 dalam babak delapan besar/perempat final atau laga ke-60 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup F Paraguay melawan Spanyol, Juara Grup H berlangsung di Stadion Ellis Park, Johannesburg, Afrika Selatan pada Sabtu (4/7) pukul 01.30 WIB.

Paraguay yang mengenakan kostum merah/putih sampai di babak perempat final ini setelah mengalahkan Jepang (Juara Kedua Grup E) di babak enam belas besar. Spanyol yang dalam laga ini mengenakan kostum biru sampai babak perempat final ini setelah mengalahkan Portugal (Juara Kedua Grup G) di babak enam belas besar.

Babak pertama dikendalikan Spanyol. Hal ini terbukti dari jumlah serangannya yaitu 26 kali. Bandingkan dengan Paraguay yang hanya sekitar 19 kali. Namun demikian, Spanyol kesulitan untuk sekedar membuat peluang. Peluang terbaik Spanyol terjadi pada menit ke-29, di mana tendangan Xavi dari luar kotak penalti (sayap kanan) masih di atas mistar Paraguay.

Sementara meski mengandalkan serangan balik dengan umpan-umpan jauh, Paraguay mampu mencetak beberapa peluang. Pada menit ke-1, tendangan Jonathan Santana dari luar kotak penalti masih bisa digagalkan penjaga gawang. Lalu pada menit ke-34, umpan silang yang masuk kotak penalti nyaris disundul Claudio Morel yang bebas tanpa kawalan. Dan pada menit ke-45, tendangan Nelson Valdez dari luar kotak penalti hanya menghasilkan tendangan gawang.

Dalam babak kedua, jumlah serangan kedua tim relatif berimbang, namun Spanyol lebih dominan dalam membuat peluang. Dari 14 kali menyerang Spanyol memperoleh sekitar 4 peluang terbaiknya dan 1 perolehan angka. Sementara Paraguay, dari 10 kali serangan hanya memperoleh beberapa peluang terbaiknya.

Salah satu peluang terbaik Paraguay tercipta pada menit ke-57. Bermula dari dilanggarnya Oscar Cardozo oleh Gerard Pique di dalam kotak penalti Spanyol. Wasit memberikan kartu kuning kepada Pique dan hadiah penalti kepada Paraguay. Cardozo yang mengambil tendangan penalti gagal menciptakan angka. Bola yang diarahkan Cardozo ke arah kanannya bisa di baca Iker Casillas. Bukan hanya terbaca, bola langsung ditangkap dengan lengketnya tanpa memantul. Peluang lain Paraguay terjadi di akhir-akhir babak kedua, tepatnya pada menit ke-89, tendangan Lucas Barios masih bisa diblok penjaga gawang begitu pun tendangan pemain Paraguay lainnya yang memamfaatkan bola muntah masih bisa digagalkan penjaga gawang.

Spanyol pun mendapat hadiah tendangan penalti pada menit ke-59 setelah David Villa dilanggar Antolin Alcaraz di kotak penalti Paraguay. Xabi Alonso yang mengambil tendangan penalti harus mengulangi tendangannya yang sudah masuk, mungkin karena belum diberi peluit tanda mulai menendang penalti oleh wasit. Tendangan penalti ulang dari Alonso akhirnya bisa dibaca dan dimentahkan Justo Villar.

Lalu pada menit ke-72 dan 75, masing-masing tendangan bebas Xavi hanya menghasilkan tendangan gawang dan tendangannya dari luar kotak penalti masih keluar lapangan saja. Baru setelah peluang ini, Spanyol mampu mencetak angka.

Bermula dari umpan Andres Iniesta tepat di depan kotak penalti yang mengarah kepada Pedro di sisi kanan Iniesta. Lalu, Pedro melepaskan tendangan ke tiang jauh. Bola yang masih rebound karena mengenai tiang gawang, dilesakkan Villa ke tiang jauh (sisi kiri penjaga gawang). Villar yang keluar gawang menghadang tembakan Pedro tak bisa berbuat banyak begitu pun pemain Paraguay lainnya tak bisa menggagalkan bola bersarang di dalam gawang Paraguay. Skor berubah pada menit ke-83 menjadi 1-0 untuk kemenangan Spanyol. Dan angka tersebut bertahan sampai wasit Carlos Batres asal Guatemala meniup peluit tanda babak kedua usai.

Akhirnya La Albiroja (Putih-Merah), Paraguay harus tersingkir dengan dramatik sebelum menggapai babak semi final. Sementara La Furia Roja, Spanyol yang menang dengan susah payah dalam laga ini akan bertemu Panser, Jerman –yang mengalahkan Tango, Argentina– di babak semi final pada Rabu (8/7) pukul 01.30 WIB mendatang di Stadion Durban, Durban.
David Villa yang memecah kebuntuan dalam menyerang, sehingga Spanyol mampu mencetak angka dan melaju ke babak semi final, layak jika dinobatkan sebagai man of the match dalam laga ini.


Susunan Pemain Paraguay:
1 Justo Villar (K) (C)
2 Dario Veron (P. Belakang)
3 Claudio Morel (P. Belakang) [K]
14 Paulo Da Silva (P. Belakang)
21 Antolin Alcaraz (P. Belakang) [K]
8 Edgar Barreto (P. Tengah) | 64”
11 Jonathan Santana (P. Tengah) [K]
15 Victor Caceres (P. Tengah) | 84”
16 Cristian Riveros (P. Tengah)
7 Oscar Cardozo (P. Penyerang)
18 Nelson Valdez (P. Penyerang)
| 72"

9 Roque Santa Cruz (P. Penyerang) | 72"
13 Enrique Vera (P. Tengah) | 64”
19 Lucas Barrios (P. Penyerang) | 84”
Pelatih: Gerardo Martino.



Susunan Pemain Spanyol:
1 Iker Casillas (K) (C)
3 Gerard Pique (P. Belakang) [K]
5 Carles Puyol (P. Belakang) | 84”
11 Joan Capdevila (P. Belakang)
15 Sergio Ramos (P. Belakang)
6 Andres Iniesta (P. Tengah)
8 Xavi (P. Tengah)
14 Xabi Alonso (P. Tengah) | 76”
16 Sergio Busquets (P. Tengah)
7 David Villa (P. Penyerang)
9 Fernando Torres (P. Penyerang) | 56”

10 Cesc Fabregas (P. Tengah) | 56”
18 Pedro (P. Penyerang) | 76”
4 Carlos Marchena (P. Belakang) | 84”
Pelatih: Vicente Del Bosque.



Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.