Search This Blog

Showing posts with label babak perempat final. Show all posts
Showing posts with label babak perempat final. Show all posts

Sunday, July 4, 2010

Paraguay Melawan Spanyol - Perempat Final

Spanyol - Babak Perempat Final Piala Dunia Afrika Selatan 2010Paraguay - Babak Perempat Final Piala Dunia Afrika Selatan 2010Laga ke-4 dalam babak delapan besar/perempat final atau laga ke-60 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup F Paraguay melawan Spanyol, Juara Grup H berlangsung di Stadion Ellis Park, Johannesburg, Afrika Selatan pada Sabtu (4/7) pukul 01.30 WIB.

Paraguay yang mengenakan kostum merah/putih sampai di babak perempat final ini setelah mengalahkan Jepang (Juara Kedua Grup E) di babak enam belas besar. Spanyol yang dalam laga ini mengenakan kostum biru sampai babak perempat final ini setelah mengalahkan Portugal (Juara Kedua Grup G) di babak enam belas besar.

Babak pertama dikendalikan Spanyol. Hal ini terbukti dari jumlah serangannya yaitu 26 kali. Bandingkan dengan Paraguay yang hanya sekitar 19 kali. Namun demikian, Spanyol kesulitan untuk sekedar membuat peluang. Peluang terbaik Spanyol terjadi pada menit ke-29, di mana tendangan Xavi dari luar kotak penalti (sayap kanan) masih di atas mistar Paraguay.

Sementara meski mengandalkan serangan balik dengan umpan-umpan jauh, Paraguay mampu mencetak beberapa peluang. Pada menit ke-1, tendangan Jonathan Santana dari luar kotak penalti masih bisa digagalkan penjaga gawang. Lalu pada menit ke-34, umpan silang yang masuk kotak penalti nyaris disundul Claudio Morel yang bebas tanpa kawalan. Dan pada menit ke-45, tendangan Nelson Valdez dari luar kotak penalti hanya menghasilkan tendangan gawang.

Dalam babak kedua, jumlah serangan kedua tim relatif berimbang, namun Spanyol lebih dominan dalam membuat peluang. Dari 14 kali menyerang Spanyol memperoleh sekitar 4 peluang terbaiknya dan 1 perolehan angka. Sementara Paraguay, dari 10 kali serangan hanya memperoleh beberapa peluang terbaiknya.

Salah satu peluang terbaik Paraguay tercipta pada menit ke-57. Bermula dari dilanggarnya Oscar Cardozo oleh Gerard Pique di dalam kotak penalti Spanyol. Wasit memberikan kartu kuning kepada Pique dan hadiah penalti kepada Paraguay. Cardozo yang mengambil tendangan penalti gagal menciptakan angka. Bola yang diarahkan Cardozo ke arah kanannya bisa di baca Iker Casillas. Bukan hanya terbaca, bola langsung ditangkap dengan lengketnya tanpa memantul. Peluang lain Paraguay terjadi di akhir-akhir babak kedua, tepatnya pada menit ke-89, tendangan Lucas Barios masih bisa diblok penjaga gawang begitu pun tendangan pemain Paraguay lainnya yang memamfaatkan bola muntah masih bisa digagalkan penjaga gawang.

Spanyol pun mendapat hadiah tendangan penalti pada menit ke-59 setelah David Villa dilanggar Antolin Alcaraz di kotak penalti Paraguay. Xabi Alonso yang mengambil tendangan penalti harus mengulangi tendangannya yang sudah masuk, mungkin karena belum diberi peluit tanda mulai menendang penalti oleh wasit. Tendangan penalti ulang dari Alonso akhirnya bisa dibaca dan dimentahkan Justo Villar.

Lalu pada menit ke-72 dan 75, masing-masing tendangan bebas Xavi hanya menghasilkan tendangan gawang dan tendangannya dari luar kotak penalti masih keluar lapangan saja. Baru setelah peluang ini, Spanyol mampu mencetak angka.

Bermula dari umpan Andres Iniesta tepat di depan kotak penalti yang mengarah kepada Pedro di sisi kanan Iniesta. Lalu, Pedro melepaskan tendangan ke tiang jauh. Bola yang masih rebound karena mengenai tiang gawang, dilesakkan Villa ke tiang jauh (sisi kiri penjaga gawang). Villar yang keluar gawang menghadang tembakan Pedro tak bisa berbuat banyak begitu pun pemain Paraguay lainnya tak bisa menggagalkan bola bersarang di dalam gawang Paraguay. Skor berubah pada menit ke-83 menjadi 1-0 untuk kemenangan Spanyol. Dan angka tersebut bertahan sampai wasit Carlos Batres asal Guatemala meniup peluit tanda babak kedua usai.

Akhirnya La Albiroja (Putih-Merah), Paraguay harus tersingkir dengan dramatik sebelum menggapai babak semi final. Sementara La Furia Roja, Spanyol yang menang dengan susah payah dalam laga ini akan bertemu Panser, Jerman –yang mengalahkan Tango, Argentina– di babak semi final pada Rabu (8/7) pukul 01.30 WIB mendatang di Stadion Durban, Durban.
David Villa yang memecah kebuntuan dalam menyerang, sehingga Spanyol mampu mencetak angka dan melaju ke babak semi final, layak jika dinobatkan sebagai man of the match dalam laga ini.


Susunan Pemain Paraguay:
1 Justo Villar (K) (C)
2 Dario Veron (P. Belakang)
3 Claudio Morel (P. Belakang) [K]
14 Paulo Da Silva (P. Belakang)
21 Antolin Alcaraz (P. Belakang) [K]
8 Edgar Barreto (P. Tengah) | 64”
11 Jonathan Santana (P. Tengah) [K]
15 Victor Caceres (P. Tengah) | 84”
16 Cristian Riveros (P. Tengah)
7 Oscar Cardozo (P. Penyerang)
18 Nelson Valdez (P. Penyerang)
| 72"

9 Roque Santa Cruz (P. Penyerang) | 72"
13 Enrique Vera (P. Tengah) | 64”
19 Lucas Barrios (P. Penyerang) | 84”
Pelatih: Gerardo Martino.



Susunan Pemain Spanyol:
1 Iker Casillas (K) (C)
3 Gerard Pique (P. Belakang) [K]
5 Carles Puyol (P. Belakang) | 84”
11 Joan Capdevila (P. Belakang)
15 Sergio Ramos (P. Belakang)
6 Andres Iniesta (P. Tengah)
8 Xavi (P. Tengah)
14 Xabi Alonso (P. Tengah) | 76”
16 Sergio Busquets (P. Tengah)
7 David Villa (P. Penyerang)
9 Fernando Torres (P. Penyerang) | 56”

10 Cesc Fabregas (P. Tengah) | 56”
18 Pedro (P. Penyerang) | 76”
4 Carlos Marchena (P. Belakang) | 84”
Pelatih: Vicente Del Bosque.



Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Saturday, July 3, 2010

Argentina Melawan Jerman - Perempat Final

Jerman - Babak Perempat Final Afrika Selatan 2010 Afrika Selatan Argentina - Babak Perempat Final Afrika Selatan 2010 Afrika SelatanLaga ke-3 dalam babak delapan besar/perempat final atau laga ke-59 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup B Argentina melawan Jerman, Juara Grup D berlangsung di Stadion Green Point, Cape Town, Afrika Selatan pada Sabtu (3/7) pukul 21.00 WIB.

Argentina yang mengenakan kostum biru putih sampai di babak perempat final ini setelah mengalahkan Meksiko (Juara Kedua Grup A) di babak enam belas besar. Jerman yang dalam laga ini mengenakan kostum hitam sampai babak perempat final ini setelah mengalahkan Inggris (Juara Kedua Grup C) di babak enam belas besar.

Dalam babak pertama Jerman mendominasi laga terutama menit-menit awal. Argentina tampak terkejut dan kewalahan menerima serangan Jerman. Bahkan keterkejutan Argentina bertambah dengan gol cepat yang dibuat Jerman. Angka pertama tercipta bermula dari servis bola mati yang dilakukan Bastian Schweinsteiger di sayap kiri. Bola di dalam kotak penalti bisa disundul Thomas Mueller yang luput dari kawalan Nicolas Otamendi. Akhirnya bola melewati penjaga gawang dan masuk ke dalam gawang Argentina. Gol pada menit ke-3 ini merupakan gol tercepat selama Piala Dunia ini berlangsung.

Lambat laun Argentina pun dapat melakukan serangan. Ada beberapa peluang Argentina mencetak angka dari sedikitnya 22 kali meyerang. Pada menit ke-33, tendangan Angel Di Maria tepat di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang masih bisa dimentahkan penjaga gawang. Pada menit ke-34, tendangan Gonzalo Higuain tepat di dalam kotak penalti kiri penjaga gawang masih bisa dimentahkan penjaga gawang.

Sementara peluang Jerman dari sedikitnya 19 kali menyerang berlanjut setelah mencetak angka. Pada menit ke-25, tendangan Miroslav Klose yang berdiri bebas di dalam kotak penalti masih meninggi di atas mistar. Pada menit ke-38, tendangan Lukas Podolski di luar kotak penalti masih melenceng ke samping kiri gawang. Dan pada menit ke-43, tendangan Mueller di dalam kotak penalti masih mengenai badan pemain lawan dan hanya menghasilkan sepak pojok. Sampai babak pertama usai, kedudukan tetap 1-0 untuk keunggulan Jerman.

Dalam babak kedua Brasil sesungguhnya mampu menyerang lebih banyak atau lebih banyak memegang kendali atas bola, bahkan sering kali mengepung Jerman. Namun jika bola mampu diraih Jerman bola akan diteruskan ke depan dengan cepat. Tercatat Brasil melakukan 23 kali serangan. Sementara Jerman sedikitnya 18 kali serangan.

Namun demikian barisan pertahanan Jerman yang solid nampaknya sukar ditembus Brasil. Entah karena terhalang pemain Jerman yang rata-rata lebih tinggi bola hampir atau sudah masuk kotak penalti, bola lebih sering hanya diumpan lalu diumpan lagi. Brasil seperti tidak ingin/ berusaha melakukan tembakan ke gawang dan berharap bola rebound.

Berikut adalah beberapa peluang yang diciptakan Brasil. Pada menit ke-47, tendangan Angel Di Maria dari sayap kiri, hanya menghasilkan tendangan gawang. Pada menit ke-57, tendangan Carlos Tevez di dalam kotak penalti, masih membentur pemain lawan dan hanya menghasilkan tendangan sudut. Lalu pada menit ke-6, tendangan Tevez masih dimentahkan penjaga gawang. Pada menit ke-65, tendangan Angel Di Maria tepat di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang masih bisa dimentahkan penjaga gawang. Pada menit ke-71, tendangan Javier Pastore dari luar kotak penalti hanya menghasilkan tendangan gawang. Dan pada menit ke-86 dan menit-menit akhir, tendangan Messi masih bisa diamankan penjaga gawang.

Sebaliknya, Jerman mampu mencetak angka dari sedikit peluang yang diciptakannya. Tak tanggung, Jerman mampu menorehkan tiga angka dalam babak kedua. Gol kedua Jerman diciptakan Klose pada menit ke-69. Bermula dari serangan cepat Jerman dari sayap kiri. Di depan kotak penalti, Mueller memberikan umpan ke dalam kotak penalti. Lalu, umpan disambut dan diteruskan Podolski ke tangah kotak penalti. Klose yang bebas akhirnya menyelesaikan umpan dengan baik. Kedudukan kini berubah menjadi 2-0 untuk keunggulan Jerman.

Angka ketiga Jerman tercipta pada menit ke-74 lewat kaki Arne Friedrich. Bermula dari tusukan Bastian Schweinsteiger dari sayap kiri ke dalam kotak penalti. Lalu bola yang melewati pemain dan penjaga gawang sampai di kaki Friedrich. Akhirnya bola dilesakkan Friedrich masuk ke dalam gawang yang dijaga Sergio Ramos. Kini kedudukan menjadi 3-0, semakin jauh Jerman meninggalkan lawannya.

Angka terakhir diciptakan Jerman pada menit ke-89. Bermula dari serangan balik cepat. Bola chip Mesut Oezil dari sayap kiri sampai di Klose yang ada di dalam kotak penalti. Akhirnya bola diselesaikan menjadi angka oleh Klose. Skor 4-0 untuk keunggulan Jerman.

Sampai akhirnya wasit Ravshan Irmatow asal Usbekistan meniup peluit tanda babak kedua usai, skor 4-0 untuk kemenangan Jerman atas Brasil tak berubah. Terlihat Diego Maradona menyeka wajah karena mengeluarkan air mata, mungkin karena Brasil kalah dengan telak dan tanpa balas.

Kemenangan Jerman dengan angka 4-0 atas Brasil ini tentu mengejutkan banyak fihak pencinta bola, karena lebih banyak yang mengunggulkan Brasil. Angka kemenangan Jerman 4-0 atas Brasil ini pun mengingatkan pada kemenangan Jerman atas Australia di babak penyisihan dan kemenangan Jerman atas Inggris di babak enam belas besar. Masing-masing dengan skor 4-0 dan 4-1.

Sampai di sini, tim unggulan Tango, Brasil harus terjungkal oleh Panser Jerman dengan keadaan yang tak diperkirakan kebanyakan orang. Sementara Tim Panser Jerman akan berhadapan di babak semi final dengan pemenang laga antara Paraguay melawan Spanyol.

Layak bila Miroslav Klose, menjadi man of the match dalam laga ini. Karena Miroslav Klose mampu mencetak dua angka untuk Jerman.


Susunan Pemain Argentina:
22 Sergio Romero (K)
2 Martin Demichelis (P. Belakang)
4 Nicolas Burdisso (P. Belakang)
6 Gabriel Heinze (P. Belakang)
15 Nicolas Otamendi (P. Belakang) [K] 71”
7 Angel Di Maria (P. Tengah) | 75”
14 Javier Mascherano (P. Tengah) (C) [K]
20 Maxi Rodriguez (P. Tengah)
9 Gonzalo Higuain (P. Penyerang)
10 Lionel Messi (P. Penyerang)
11 Carlos Tevez (P. Penyerang)

23 Javier Pastore (P. Tengah) | 71”
16 Sergio Aguero (P. Penyerang) | 75”
Pelatih: Diego Maradona.


Susunan Pemain Jerman:
1 Manuel Neuer (K)
3 Arne Friedrich (P. Belakang)
16 Philipp Lahm (P. Belakang)
17 Per Mertesacker (P. Belakang)
20 Jerome Boateng (P. Belakang) | 72”
6 Sami Khedira (P. Tengah) | 78”
7 Bastian Schweinsteiger (P. Tengah)
8 Mesut Oezil (P. Tengah)
13 Thomas Mueller (P. Tengah) [K] | 78”
10 Lukas Podolski (P. Penyerang)
11 Miroslav Klose (P. Penyerang)

2 Marcell Jansen (P. Tengah) | 72”
18 Toni Kroos (P. Tengah) | 78”
15 Piotr Trochowski (P. Tengah) | | 84”
Pelatih: Joachim Loew.


Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Uruguay Melawan Ghana - Perempat Final

Ghana - Babak perempat Final Piala Dunia Afrika Selatan 2010Uruguay - Babak perempat Final Piala Dunia Afrika Selatan 2010Laga ke-2 dalam babak delapan besar/perempat final atau laga ke-58 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup A Uruguay melawan Ghana, Juara Kedua Grup D berlangsung di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan pada Sabtu (3/7) pukul 01.30 WIB.

Uruguay yang mengenakan kostum biru (langit) sampai di babak perempat final ini setelah mengalahkan Korea Selatan (Juara kedua Grup B) di babak enam belas besar. Ghana yang dalam laga ini mengenakan kostum merah sampai di babak perempat final ini setelah menumbangkan Amerika Serikat (Juara Grup C) di babak enam belas besar.

Jalannya babak pertama mula-mula Uruguay mendominasi laga setidaknya selama lima menit pertama. Setelah itu jual beli serangan mewarnai jalannya babak pertama. Selama babak pertama Uruguay melakukan sekurangnya 17 kali serangan. Sementara Ghana melakukan 19 kali serangan.

Ada beberapa peluang Uruguay dalam babak pertama. Diantaranya pada menit ke-3, tendangan Diego Forlan masih membentur mistar gawang. Pada menit ke-10, tendangan Luis Suarez tepat di depan kotak penalti masih bisa digagalkan penjaga gawang. pada menit ke-13, tendangan bebas Forlan dari sayap kanan masih bisa dimentahkan penjaga gawang. Lalu pada menit ke-15, tendangan sudut Forlan menghasilkan kemelut di dalam kotak penalti Ghana. Dan Pada menit ke-22, tendangan Luis Suarez tepat di dalam kotak penalti masih melintas di atas mistar gawang.

Tak ingin kalah, Ghana pun membuat serangan seperti tersebut di atas. Dari serangannya itu, Ghana memperoleh sejumlah peluang mencetak angka. Pada menit ke-19, tendangan bebas Kwadwo Asamoah dari sayap kanan hanya menghasilkan kemelut di dalam kotak penalti Uruguay. Pada menit ke-27, sundulan Isaac Vorsah menyambut bola tendangan sudut masih melenceng dan ke luar lapangan. Pada menit ke-28, sontekan Asamoah Gyan di dalam kotak penalti masih melebar ke kanan gawang. pada menit ke-44, tendangan gunting K.P. Boateng di dalam kotak penalti masih tak merepotkan penjaga gawang.

Dalam babak pertama tercipta satu-satunya angka. Angka ini diciptakan oleh pemain Ghana dalam masa perpanjangan waktu. Bermula dari tendangan kaki kiri Sulley Muntari dari luar kotak penalti sayap kanan. Tendangan yang mengarah ke kiri gawang itu akhirnya tak bisa diamankan penjaga gawang. Gol ini terjadi pada menit ke-45+2.

Dalam babak kedua Uruguay menyerang sedikitnya 19 kali. Sementara Ghana 17 kali. Namun peluang mencetak angka Uruguay jauh lebih banyak dalam babak kedua ini dibandingkan Ghana.

Peluang Ghana diantaranya pada menit ke-57, yaitu, tendangan A. Gyan di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang masih bisa dimentahkan penjaga gawang dan hanya mengkasilkan tendangan sudut. Dan pada menit ke-73, tendangan A. Gyan dari luar kotak penalti pun masih bisa diantisipasi penjaga gawang.

Sementara peluang Uruguay berlanjut setelah angka pertama diciptakannya pada menit ke-55 lewat kaki Forlan. Gol ini bermula dari pelanggaran John Pantsil pada menit ke-53. Forlan yang mengambil tendangan bebas di sayap kiri di ujung depan kotak penalti, mengarahkan tendangannya ke tiang jauh. Bola sempat hampir tertepis penjaga gawang, namun akhirnya masuk ke dalam gawang Ghana. Skor kini berubah menjadi 1-1 untuk kedua tim.

Ada sekitar 5 peluang Uruguay untuk menciptakan angka. Pada menit ke-62, tendangan Suarez di dalam kotak penalti yang menyambut umpan Forlan, masih ke luar lapangan, padahal sudah berdiri bebas dan penjaga gawang sudah ‘ketinggalan’ langkah. Pada menit ke-70, kembali Suarez melepaskan tendangan di dalam kotak penalti kanan penjaga gawang, namun hanya menghasilkan tendangan sudut. Giliran Forlan di sayap kanan yang melepaskan tendangan bebas pada menit ke-74, namun masih tak berbuah angka. Kembali Suarez menciptakan peluang pada menit ke-76, namun sundulannya yang menyambut tedangan bebas Forlan hanya menghasilkan tendangan sudut. Dan pada menit ke-81, tendangan pemain Uruguay masih di atas mistar gawang Ghana. Dan akhirnya, sampai babak kedua usai, kedudukan tak berubah. Kedudukan imbang 1-1 ini memaksa kedua tim harus memasuki babak tambahan waktu, dua kali lima belas menit.

Kedua tim bermain cukup berimbang dalam lima belas menit pertama. Dan tak ada gol tercipta dari keduanya. Pada babak kedua perpanjangan waktu, Ghana-lah yang mendominasi permaianan. Dan Ghana pun menciptakan beberapa peluang mencetak angka. Dan satu peluang terbaiknya adalah pada menit ke-119. Berawal dari kemelut dalam kotak penalti. Bola demi bola diarahkan ke dalam gawang, sampai akhirnya bola yang hendak masuk ke dalam gawang Uruguay ditangkis oleh Suarez. Dari pelanggaran ini berbuah kartu merah kepada Suarez dan hadiah penalti bagi Ghana.

Lalu, A. Gyan mengambil bola mati di titik 12 pas. Tendangannya masih meninggi sampai mengenai mistar dan akhirnya bola menjauh dari gawang. Sesaat setelah gagalnya A. Gyan, wasit mengakhiri babak kedua perpanjangan waktu. Pemandangan yang berbeda terjadi pendukung Ghana menjadi kecewa. Dan pendukung Uruguay menjadi gembira. Begitu pun Suarez, urung melanjutkan tangisannya.

Wasit Benquerenca asal Portugal akhirnya mengawasi adu penalti untuk mendapatkan juara. Pemain pertama yang melakukan tendangan penalti adalah pemain Uruguay. Berikut gambaran singkat jalannya adu penalti.

Diedo Forlan | mengarahkan tendangan ke arah kanannya, penjaga gawang berlawanan arah tendangan | berhasil |

Asamoah Gyan | mengarahkan tendangan ke arah kanannya (atas ), penjaga gawang searah tendangan | berhasil |

Mauricio Victorino | mengarahkan tendangan ke arah kirinya (atas), penjaga gawang searah tendangan | berhasil |

Stephen Appiah | mengarahkan tendangan ke arah kirinya (nyaris tertepis), penjaga gawang searah tendangan | berhasil |

Andres Scotti | mengarahkan tendangan ke arah kirinya (relatif tengah), penjaga gawang ke arah kanannya | berhasil |

John Mensah | mengarahkan tendangan ke arah kanannya (terbaca), penjaga gawang searah tendangan | gagal |

Maximiliano Pereira | mengarahkan tendangan ke arah kanannya (atas), penjaga gawang berlawanan arah tendangan | gagal |

Dominic Adiyiah | mengarahkan tendangan ke arah kanannya (terbaca), penjaga gawang searah tendangan | gagal |

Sebastian Abreu | mengarahkan tendangan ke arah kanannya, penjaga gawang berlawanan arah tendangan | berhasil |

Dari hasil adu tendangan penalti, ke luar sebagai pemenangnya adalah Uruguay. Angka akhir adalah 5 – 3 (gol 1-1 sebelumnya) untuk kemenangan Uruguay atas Ghana.

Di titik ini, The Black Stars, Ghana harus terjungkal oleh La Celeste (The Sky Blue), Paraguay secara dramatik atau tragis. Sementara Paraguay sendiri akan menghadapi Oranje, Belanda di babak semifinal, yang telah berhasil menumbangkan Samba, Brasil. Laga Belanda v. Paraguay akan dilangsungkan pada Selasa (7/7) pukul 01.30 WIB di Stadion Green Point, Cape Town.

Akhirnya, layak bila Sebastian Abreu, menjadi man of the match dalam laga ini. Karena Sebastian Abreu, menjadi penentu berlanjut/tidaknya adu penalti.


Susunan Pemain Uruguay:
1 Fernando Muslera (K)
2 Diego Lugano (P. Belakang) (C1) | 38”
4 Jorge Fucile (P. Belakang) [K]
6 Mauricio Victorino (P. Belakang)
16 Maximiliano Pereira (P. Belakang)
15 Diego Perez (P. Tengah)
17 Egidio Arevalo (P. Tengah) [K]
20 Alvaro Fernandez (P. Tengah) | 46”
7 Edinson Cavani (P. Penyerang) | 75”
9 Luis Suarez (P. Penyerang) [M|119]
10 Diego Forlan (P. Penyerang) (C2)

19 Andres Scotti (P. Belakang) | 38”
14 Nicolas Lodeiro (P. Tengah) | 46”
13 Sebastian Abreu (P. Penyerang) | 75”
Pelatih: Oscar Tabarez.


Susunan Pemain Ghana:
22 Richard Kingson (K)
2 Hans Sarpei (P. Belakang) [K]
4 John Pantsil (P. Belakang) [K|53”]
5 John Mensah (P. Belakang) (C) [K]
7 Samuel Inkoom (P. Belakang) | 74”
15 Isaac Vorsah (P. Belakang)
6 Anthony Annan (P. Tengah)
11 Sulley Muntari (P. Tengah) | 87”
21 Kwadwo Asamoah (P. Tengah)
3 Asamoah Gyan (P. Penyerang)
23 Kevin Prince Boateng (P. Penyerang)

10 Stephen Appiah (P. Tengah) | 74”
18 Dominic Adiyiah (P. Penyerang) | 87”
Pelatih: Milovan Rajevac.



Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Belanda Melawan Brasil - Perempat Final

Brasil - Babak Perempat Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanBelanda - Babak Perempat Final Piala Dunia 2010 Afrika SelatanLaga ke-1 dalam babak delapan besar/perempat final atau laga ke-57 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 antara Juara Grup E Belanda melawan Brasil, Juara Grup G berlangsung di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth, Afrika Selatan pada Jumat (2/7) pukul 21.00 WIB.

Belanda yang meggunakan kostum orenge dalam laga ini, melaju ke babak perempat final setelah mengalahkan Slovakia (Juara kedua Grup F) di babak enam belas besar. Sementara Brasil yang dalam laga ini menggunakan kostum biru, maju ke babak perempat final setelah mengalahkan Cili (Juara Kedua Grup H) di babak enam belas besar (pula).

Dalam laga yang menentukan hidup mati kedua tim, Brasil mampu menyerang dan mendomimansi jalannya babak pertama, meski jumlah serang kedua tim realtif sama. Brasil melakukan serangan sebanyak 15 kali, begitu pun Belanda, melakukan 15 kali serangan.

Dari serangan itu Belanda memiliki sekitar 2 atau 3 peluang. Pada menit ke-11, tendangan Dirk Kuyt dari sayap kiri masih bisa dimentahkan penjaga gawang. Dan pada menit ke-35, tendangan bebas dari sayap kiri milik Wesley Sneijder masih bisa dimentahkan penjaga gawang Brasil. Setelah ini tak ada peluang berarti bagi Belanda. Serangan Belanda tak bisa menyentuh pertahanan Brasil lebih dalam.

Brasil yang hampir semua pemainnya disebut-sebut di atas kulitas Belanda, terutama skill individunya, dari serangan tersebut memiliki beberapa peluang. Pada menit ke-8, mampu masuk pertahanan lawan, namun hakim garis mengibarkan benderanya. Setelah peluang ini, peluang lainnya terselingi angka yang dicetak Brasil pada menit ke-10.

Angka yang ditorehkan bermula dari serangan Brasil. Bola yang ada di tengah lapangan, di dalam lingkaran titik kick off diteroboskan ke depan oleh Felipe Melo. Tepat di depan kotak penalti, Robinho melepaskan tendangan ke tengah gawang. Dan akhirnya bola tak bisa dihadang masuk gawang Belanda oleh Maarten Stekelenburg. Setelah angka yang tercipta ini, Brasil makin mendominasi jalannya laga. Hal ini terbukti dari peluang yang diciptakan Brasil.

Pada menit ke- 25, tendangan Juan di muka gawang masih ke luar lapangan. Pada menit ke-30, tendangan Kaka di depan kotak penalti masih bisa dimentahahkan penjaga gawang dan hanya menghasilkan tendangan sudut. Dan pada menit ke-45+1, tendangan Maicon yang tepat berada di dalam kotak penalti kiri penjaga gawang ke tiang dekat masih bisa digagalkan penjaga gawang. Dan sampai babak pertama usai kedudukan 1-0 unruk keunggulan Brasil tak berubah.

Dalam babak kedua Belanda sedikit banyak mampu menyerang Brasil, meski tak banyak serangannya masuk kotak penalti, kecuali dari bola-bola mati. Belanda melakukan 22 kali serangan. Dari serangan ini, Belanda tak hanya memperoleh peluang, namun mampu mencetak angka. Satu peluang sebelum, akhirnya Belanda menorehkan angka, yaitu pada menit ke-50. Tendangan Sneijder dari luar kotak penalti ke arah kiri penjaga gawang, masih lemah dan hanya menghasilkan tendangan gawang saja.

Baru pada menit ke-54 Belanda mampu mencetak angka. Bermula dari tendangan bebas di sayap kanan. Bola yang diumpankan ke depan, dikembalikan Arjen Robben ke belakang kepada Sneijder. Tak banyak yang dilakukan pemain Brasil untuk menjaga Sneijder. Lalu Sneijder pun melepaskan umpan ke arah tiang dekat gawang. Bola umpan Sneijder yang masih ada di udara sampai di depan tiang dekat. Baik Julio Cesar dan Felipe Melo berusaha menghalaunya. Realtif bersamaan, Cesar tak bisa memotong bola dan bola mampu disundul Melo. Namun sayang, bola yang disundul Melo, bukannya ke arah lain malah ke arah kanan gawang/tiang jauh. Dan akhirnya bola pun masuk ke dalam gawang Brasil. Kedudukan kini berubah menjadi 1-1.

Rasanya Brasil menjadi tertekan meski kedudukan imbang 1-1. Sebaliknya, Belanda mampu tampil percaya diri. Walau demikian Brasil mampu menciptakan peluang lagi. Pada menit ke-61, tendangan Dani Alves dari luar kotak penalti ke arah kanan masih bisa dimentahkan penjaga gawang. Dan pada menit ke-65, tendangan chip Kaka di depan kotak penalti masih menyamping ke sisi kiri tiang gawang dan hanya menghasilkan sepak gawang saja.

Akhirnya, Belanda menyusul peluang Brasil tersebut dengan torehan angka untuk kali keduanya. Bermula dari tendangan sudut milik Robben di sisi kiri penjaga gawang. Bola tendangan sudut yang mengarah kepada Dirk Kuyt di tiang dekat disundul ke arah belakangnya. Lalu Sneijder yang ada di depan gawag dan bebas dari kawalan pemain Brasil menyambut umpan dengan tandukannya. Akhirya, bola tak bisa dihadang masuk ke dalam gawang Brasil. Kini kedudukan menjadi 2-1 untuk keunggulan Belanda. Gol ini terjadi pada menit ke- 69.

Tak sampai di situ, petaka Brasil bertambah lagi. Ulah yang tak perlu justru dilakukan Felipe Melo. Melo melanggar Robben. Tak hanya itu, Melo dinilai sengaja menginjak Robben yang sudah terjatuh. Mungkin karena frustasi, sehingga tak memperdulikan akibat tindakannya itu. Tak lagi kartu kuning yang dikeluarkan, tapi wasit langsung mengganjar Melo dengan kartu merah. Oleh sebab itu, Brasil bermain dengan 10 orang sejak menit ke-72.

Meski bermain tak lagi indah dan padu, Brasil mampu mencetak peluang. Pada menit ke- 81, tendangan Lucio masih dimentahkan penjaga gawang dan hanya mengahsilkan sepak pojok. Dari sepak pojok ini hanya menghasulkan kemelut, namun gawang Belanda masih aman-aman saja. Setelah peluang gol milik Belanda, yaitu tendangan Sneijder yang masih bisa dimentahkan penjaga gawang pada menit ke-84, Brasil memiliki peluang lainnya, yaitu, tendangan Kaka di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang, hanya menghasilkan sepak pokok saja.

Sementara, bagi Belanda yang unggul jumlah pemain tak lagi bisa menambah angka. Dan Belanda pun sangat jarang masuk kotak penalti Brasil saat menyerang pertahanan lawannya itu. Satu peluang Belanda sekitar menit ke-90+ 2, yaitu, ketika umpan dari belakang sudah masuk kotak penalti, pemain Belanda sudah berhadap-hadapan dengan penjaga gawang tanpa terkawal dan berdiri bebas pemain Belanda lainnya. Karena terlalu lama, akhirnya digagalkan pemain Brasil.

Semakin akhir laga, semakin Brasil terlihat tergesa-gesa. Tak terlihat permainan Brasil yang sejatinya memukau mata yang melihatnya. Sejak permulaan, pemain Brasil banyak yang naik emosinya, padahal kala itu Brasil sedang menyerang dan memiliki kendali atas permainan. Barangkali ini yang dimamfaatkan Belanda.

Akhirnya sampai wasit Yuichi Nishimura asal Jepang meniupkan peluit tanda babak kedua usai, skor 2-1 untuk kemenangan Belanda tak berubah.

Sampai di sini, perjalanan Tim Samba, Brasil, harus terhenti sebelum bisa masuk ke dalam babak semi final. Sementara Tim Oranje, Belanda, akan bertemu Tim The Black Stars, Ghana atau Tim La Celeste (The Sky Blue), Paraguay di babak semifinal.

Terpilih sebagai man of the match dalam laga ini adalah Wesley Sneijder.


Susunan Pemain Belanda:
1 Maarten Stekelenburg (K)
2 Gregory Van Der Wiel (P. Belakang)
3 John Heitinga (P. Belakang) [K]
5 Giovanni Van Bronckhorst (P. Belakang)
13 Andre Ooijer (P. Belakang) [K]
6 Mark Van Bommel (P. Tengah)
8 Nigel De Jong (P. Tengah) [K]
10 Wesley Sneijder (P. Tengah)
7 Dirk Kuyt (P. Penyerang)
9 Robin Van Persie (P. Penyerang) | 85”
11 Arjen Robben (P. Penyerang)

21 Klaas Jan Huntelaar (P. Penyerang) | 85”
Pelatih: Bert Van Marwijk.


Susunan Pemain Brasil:
1 Julio Cesar (K)
2 Maicon (P. Belakang)
3 Lucio (P. Belakang)
4 Juan (P. Belakang)
6 Michel Bastos (P. Belakang) [K] | 62”
13 Dani Alves (P. Belakang)
5 Felipe Melo (P. Tengah) [M|72”]
8 Gilberto Silva (P. Tengah)
10 Kaka (P. Tengah)
9 Luis Fabiano (P. Penyerang) | 77”
11 Robinho (P. Penyerang)

16 Gilberto Melo (P. Belakang) | 62”
21 Nilmar (P. Penyerang) | 77”
Pelatih: Dunga.



Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.