Search This Blog

Wednesday, July 14, 2010

Belanda Melawan Spanyol – Penentuan Sang Juara

Tropi Piala Dunia FIFA 2010Spanyol - Final Piala Dunia FIFA 2010 Afrika SelatanBelanda - Final Piala Dunia FIFA 2010 Afrika SelatanLaga final antara Belanda melawan Spanyol yang merupakan laga ke-64 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 ini, berlangsung pada Senin (12/7) pukul 01.30 WIB di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan.

Belanda yang berkostum orange, memperebutkan gelar Sang Juara setelah mengandaskan Uruguay di babak semi final. Sementara Spanyol yang mengenakan kostum biru, memperebutkan gelar Sang Juara setelah mengandaskan Jerman di babak semi final pula.

Laga ini didahului dengan Upacara Penutupan Piala Dunia 2010. Upacara dimeriahkan dengan berbagai penampilan yang menarik termasuk aksi penyanyi Shakira dan diakhiri taburan kembang api di atas stadion megah Soccer City. Setelah upacara selesai dan kedua tim masuk lapangan sebelum laga dimulai, terlebih dulu Presiden FIFA dan Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma bersalaman dengan seluruh pemain yang didampingi masing-masing kapten secara bergiliran. Berikut sekilas jalannya laga.

Kedua kesebelasan seperti bermain hati-hati dalam babak pertama, keduanya tampak hanya menunggu waktu tepat untuk menusuk lebih dalam pertahanan lawan. Namun demikian keduanya mampu mencetak beberapa peluang untuk meraih angka.

Tercatat Belanda memiliki sedikitnya 4 peluang mencetak angka dari 15 kali serangannya. Sementara itu, Spanyol yang mampu mendominasi jalannya laga yang terbukti dari penguasaan persentase ball possession dan jumlah serangan yaitu sebanyak 17 kali serangan, memiliki 5 peluang mencetak angka.

Empat peluang Belanda tersebut terjadi pada menit ke-7, ke-17, ke-37 dan 45+1. Pada menit ke-7, di mana tendangan Wesley Sneijder yang memamfaatkan kesalahan umpan pemain Spanyol di daerah pertahanannya sendiri, masih bisa diamankan penjaga gawang. Lalu pada menit ke-17, tendangan bebas Wesley Sneijder dari sayap kanan masih bisa ditangkap langsung oleh penjaga gawang. Pada menit ke-37, Joris Mathijsen yang berdiri bebas dalan kotak penalti, tak mampu menyelesaikan umpan karena terlambat menjemput atau mengantisipasi bola. Sedangkan pada menit ke-45+1, tendangan Arjen Robben ke arah gawang, masih bisa diamankan penjaga gawang. Sebenarnya ada satu peluang mencetak angka, yaitu pada menit ke-33 yang berasal dari tendangan pemain Belanda dari sayap kanan menjelang (garis) tengah lapangan yang mengarah ke gawang Spanyol yang mampu ditepis dan hanya menghasilkan tendangan sudut. Tendangan sudut diberikan kepada penjaga gawang Spanyol begitu saja, karena sesungguhnya tendangan dari belakang tersebut adalah tendangan sportif atau fair play. Penjaga gawang Spanyol tampak tak senang dengan tindakan pemain Belanda yang melepaskan tembakan dari tengah lapangan tersebut.

Sementara itu, peluang mencetak angka pertama Spanyol, tercatat pada menit ke-4, di mana sundulan Sergio Ramos dari dalam kotak penalti yang menyambut tendangan bebas, masih bisa digagalkan penjaga gawang. Pada menit ke-10, tendangan Ramos dari dalam kotak penalti masih bisa digagalkan John Heitinga. Pada menit ke-11, tendangan David Villa dari dalam kotak penalti yang menyambut umpan, masih melebar ke luar lapangan. Lalu pada menit ke-37, tendangan Pedro dari luar kotak penalti hanya menghasilkan tendangan gawang saja. Dan pada menit ke-44, tendangan Xabi Alonso dari luar kotak penalti masih belum bisa menghasilkan angka. Dengan demikian, babak pertama ditutup dengan angka imbang 0-0.

Dalam babak kedua, Belanda yang menyerang sebanyak 17 kali tercatat memiliki sedikitnya 6 peluang mencetak angka. Tiga peluang meraih angka diantaranya terjadi pada menit ke-60, ke-62 dan ke-83. Pada menit ke-60, sundulan Robin Van Persie yang menang duel udara atas Carles Puyol masih ke luar lapangan. Lalu pada menit ke-62 di mana Robben yang mendapat umpan terobosan dari Sneijder, mampu menggiring bola dari sayap kiri masuk ke dalam kotak penalti, lalu di sekitar titik 12 pas bola dilepaskan ke arah kanan penjaga gawang. Meski sudah bergerak berlawanan arah tendangan, bola masih mengenai kaki penjaga gawang dan jala gawang Spanyol pun tetap aman. Sedangkan pada menit ke-83, di mana Robben yang mendapat umpan terobosan dari Van Persie, mampu menggiring bola masuk kotak penalti dan terjadi duel dengan penjaga gawang. Akhirnya Robben terjatuh dan menguaplah peluang Belanda mencetak angka. Tak terima, Robben terus memprotes wasit dan akhirnya berbuah kartu kuning baginya.

Sementara itu, Spanyol tetap mampu mendikte jalannya laga. Hal ini terbukti dari ball possession yang diperolehnya lebih banyak daripada Belanda. Selain itu, terlihat dari jumlah serangannya yaitu sekitar 21 kali serangan. Dari serangannya itu, Spanyol sedikitnya membukukan 6 peluang mencetak angka. Tiga peluang tersebut diantaranya pada menit ke-69 dan ke-77. Pada menit ke-69, tendangan Villa dari dalam kotak penalti yang menyambut umpan J. Navas yang tak bisa diamankan pemain Belanda, hanya menghasilkan tendangan sudut setelah dimentahkan penjaga gawang. Lalu pada menit ke-77, sundulan Ramos di muka gawang yang menyambut tendangan sudut Xavi masih mengalir ke luar lapangan dan tendangan Villa dalam kotak penalti yang masih membentur pemain Belanda dan hanya menghasilkan tendangan sudut. Akhirnya babak kedua ditutup dengan angka imbang 0-0. Dengan hasil imbang dalam babak kedua ini, kedua tim harus memasuki babak perpanjangan waktu 2 kali 15 menit.

Dalam babak perpanjangan waktu paruh pertama, Spanyol mendominasi jalannya laga. Kali ini tak hanya peluang Spanyol meraih angka jauh lebih banyak dibandingkan Belanda. Tercatat sedikitnya 5 peluang Spanyol untuk menorehkan angka dari 10 kali serangannya. Sementara Belanda hanya memperoleh peluang dari 8 kali serangannya.

Peluang Spanyol pertama terjadi pada menit ke-92, serangan Spanyol membuat kemelut di dalam kotak penalti, meski berakhir dengan tendangan sudut. Pada menit ke-95, umpan terobosan Andres Iniesta disambut tendangannya Cesc Fabregas dalam kotak penalti, sayang penjaga gawang berhasil menjauhkan bola dari gawangnya. Pada menit ke-98, Iniesta terlalu lama memainkan bola di dalamkotak penalti Belanda, sehingga berhasil diantaisipsi pemain Belanda. Pada menit ke-100, tendangan J. Navas dari dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang masih membentur Giovanni Van Bronckhorst dan hanya menghasilkan tendangan sudut. Terakhir pada menit ke-103, tendangan Fabregas dari di dalam kotak penalti, masih ke luar lapangan saja.

Sementara peluang Belanda terjadi pada menit ke-96, di mana sundulan Mathijsen dari dalam kotak penalti masih di atas mistar gawang, meski sudah berdiri bebas tanpa kawalan pemain Spanyol. Akhirnya, skor imbang 0-0 menutup babak perpanjangan waktu paruh pertama.

Dalam babak perpanjangan waktu paruh kedua, tercatat Belanda mampu melakukan 9 kali serangan dan memperoleh satu peluang mencetak angka. Sementara itu, Spanyol yang 7 kali menyerang memiliki satu peluang juga.

Peluang Spanyol meraih angka terjadi pada menit ke-110, di mana tendangan Xavi dari depan kotak penalti masih ke luar lapangan. Peluang Spanyol tersebut berasal dari hadiah wasit yang menganggap Heitinga melakukan pelanggaran keras terhadap Iniesta. Tak hanya itu, wasit pun memberikan hadiah lain atas pelanggaran terhadap Iniesta tersebut, yaitu kartu kunig kedua diberikan kepada Heitinga.

Tak lama berselang, Belanda mendapat peluang pada menit ke-114, di mana tendangan bebas Sneijder masih membentur pemain Spanyol.

Beberapa lama kemudian terjadi gol pembuka yang dicetak Spanyol. Bermula dari umpan silang Fernando Torres dari sayap kiri dekat kotak penalti. Umpan yang mengarah ke Iniesta yang mampu diblok tepat di dalam kotak penalti oleh Rafael Van Der Vaart mengarah kepada Fabregas. Lalu bola di umpan kembali Fabregas ke Iniesta. Iniesta yang tanpa kawalan bebas dari perangkap off side Belanda. Di depan kotak kecil dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang, Iniesta melepaskan tendangan ke arah tiang jauh dan akhirnya Maarten Stekelenburg tak bisa menghadang bola masuk ke dalam gawang Belanda. Kini kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Spanyol.

Setelah angka yang dibukukan Iniesta pada menit ke-116 tersebut, tak ada angka lain yang tercipta sampai akhirnya setelah 2 menit tambahan waktu usai dijalani, wasit Howard Webb asal Inggris meniup peluit tanda babak perpanjangan paruh kedua usai.

Akhirnya, La Furia Roja Spanyol tampil sebagai Jawara Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan.

Terpilih sebagai man of the match adalah Andres Iniesta. Lewat torehan angkanya, Spanyol tak hanya memenangi laga, tapi tampil sebagai Jawara.

Tiba saatnya pengalungan medali. Pertama, Belanda yang naik podium dan menerima medali. Tak terlihat pemain Belanda yang mengelus tropi Piala Dunia. Setelah selesai, Spanyol menyusul naik podium dan menerima medali. Ada beberapa pemain Spanyol yang mengelus/memegang Ttropi Jawara, entah apa maksudnya.

Setelah pengalungan medali selesai, pemain Spanyol bergerak ke Podium Jawara tempat penyerahan Tropi Jawara. Iker Casillas adalah yang pertama menerima tropi tersebut yang diserahkan langsung oleh Sepp Blatter, Presiden FIFA dan Jacob Zuma, Presiden Afrika Selatan. Maka, Spanyol pun berpesta, sementara Belanda hanya bisa menatap dengan sedih dari bawah, dari lapangan hijau.

Selain tropi dan medali, Spanyol pun berhak mendapatkan uang senilai 271 miliar rupiah sementara itu, Belanda berhak mendapatkan uang senilai 217 miliar rupiah.

Selain mengakhiri semua rangkain Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan, akhir laga ini pun menghasilkan catatan baru dalam sejarah persepakbolaan dunia. Yang pertama, Spanyol yang kali pertama manjadi juara dunia adalah tim kedua setelah Jerman –pada tahun 1974– yang mampu menyandingkan Tropi Piala Dunia dengan Tropi Piala Eropa (2008). Yang kedua, Belanda hanya mampu menjadi runner up untuk kali ketiganya, setelah sebelumnya dikalahkan Jerman dan Argentina,masing-masing pada putaran final Piala Dunia tahun 1974 dan 1978. Yang ketiga, Spanyol adalah tim pertama yang menang di daerah netral. Yang keempat, peta Jawara Piala Dunia menjadi berubah, Tropi Jawara mampir ke (Benua) Eropa sebanyak 10 kali dan 9 kali ke Amerika latin.

Akhir laga ini pun menghasilkan beberapa penilaian. Pertama, Spanyol dinobatkan sebagai tim paling sportif, fair play team, karena sepanjang gelaran Piala Dunia ini hanya mengoleksi 8 kartu kuning dan 62 pelanggaran. Kedua, terpilih sebagai pemain terbaik adalah Diego Forlan, pemain penyerang bernomor punggung 10 dari Uruguay, sehingga berhak mendapatkan golden ball. Ketiga, Thomas Mueller yang bernomor punggung 13 dari Jerman mendapatkann gelar pencetak angka terbanyak dan berhak mendapatkan golden boot, sepatu emas, setelah mengalahkan Miroslav Klose (Jerman), David Villa (Spanyol) dan Diego Forlan (Uruguay) yang sama-sama mengoleksi 5 angka, namun Mueller berhasil menjadi assist untuk 3 angka Jerman. Keempat, Thomas Mueller yang kini berusia 20 tahun, dinobatkan juga sebagai pemain muda terbaik. Yang kelima, Iker Casillas (Spanyol) terpilih menjadi penjaga gawang terbaik karena hanya kemasukan 2 gol selama gelaran Piala Dunia berlangsung, sehingga berhak mendapatkan golden glove, sarung tangan emas.

Akhirnya, Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan usai dan akan bersambung ke Piala Dunia 2014 Brasil.


Susunan Pemain Belanda:
1 Maarten Stekelenburg (K)
2 Gregory Van Der Wiel (P. Belakang) [K|111”]
3 John Heitinga (P. Belakang) [K|57”] [K|109”]
4 Joris Mathijsen (P. Belakang) [K|117”]
5 Giovanni Van Bronckhorst (P. Belakang) (C1) [K|54”] | 105”
6 Mark Van Bommel (P. Tengah) [K|22”]
8 Nigel De Jong (P. Tengah) [K|28”] | 99”
10 Wesley Sneijder (P. Tengah)
7 Dirk Kuyt (P. Penyerang) | 71”
9 Robin Van Persie (P. Penyerang) [K|14”]
11 Arjen Robben (P. Penyerang) [K|84”]

17 Eljero Elia (P. Penyerang) | 71”
23 Rafael Van Der Vaart (P. Tengah) (C2) | 99”
15 Edson Braafheid (P. Belakang) | 105”
Pelatih: Bert Van Marwijk.


Susunan Pemain Spanyol:
1 Iker Casillas (K)
3 Gerard Pique (P. Belakang)
5 Carles Puyol (P. Belakang) [K|15”]
11 Joan Capdevila (P. Belakang) [K|67”]
15 Sergio Ramos (P. Belakang) [K|23”]
6 Andres Iniesta (P. Tengah) [K|117”]
8 Xavi (P. Tengah) [K|120+1”]
14 Xabi Alonso (P. Tengah) | 86”
16 Sergio Busquets (P. Tengah)
7 David Villa (P. Penyerang) | 105”
18 Pedro (P. Penyerang) | 60”

22 Jesus Navas (P. Penyerang) | 60”
10 Cesc Fabregas (P. Tengah) | 86”
9 Fernando Torres (P. Penyerang) | 105”
Pelatih: Vicente Del Bosque.


Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.

Upacara Penutupan Piala Dunia 2010

Upacara penutupan Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan berlangsung pada hari Senin (12/7) menjelang partai final antara Belanda melawan Spanyol dan bertempat di Johannerburg, Afrika Selatan.

Stadion Soccer City, Johannesburg, yang dipenuhi hampir 100 ribu pendukung kedua tim, menjadi saksi bisu rangkain upacara penutupan Piala Dunia 2010. Penutupan ini disebut-sebut sebagai penutupan termegah sepanjang diadakannya Piala Dunia FIFA. Untuk upacara ini, telah disiapkan tata suara yang baik dan tata cahaya yang canggih. Selain itu, lapangan hijau yang sedianya akan juga digunakan partai final setelah upacara ini, ditutupi dengan alas, entah dari karet, karpet atau plastik seluas lapangan hijau tersebut.

Stadion menjadi gelap. Setelah narasi, lalu upacara dibuka dengan lagu kebangssaan Piala Dunia 2010, yaitu Waka Waka (This Time For Africa) yang langsung dinyanyikan oleh Shakira. Banyak penari di belakang Shakira dan tak ketinggalan formasi yang membentuk Vuvuzela mengiringi lagu ini. Sampai pada akhir lagu, formasi bertuliskan ‘For Afrika’.

Setelah itu penampilan Shakira dan penari selasai, stadion kembali gelap. Tak lama, muncul sinar laser yang ditembakkan dari ketinggian ke tengah lapangan. Sinar itu menampilkan bentuk koran raksasa yang bisa dilihat dengan jelas oleh semua penonton. Lalu, penari yang ada di sekitar tengah lapangan, ‘merobek’ bagian tengah koran raksasa itu, dengan 4 sobekan, ke kiri, kanan, atas dan bawah. Dari sobekan itu muncullah gambar-gambar bergerak yang menampilkan drama dalam perjalanan tim peserta dalam putaran pertama, yaitu babak penyisihan grup.

Penapilan bertajuk ‘Africa United’ yang menjadi suguhan berikutnya. Dalam penampilan ini dihadirkan penyanyi lokal dan semacam marching band yang menari mengiringi penyayi lokal tersebut. Tak ketinggalan, ditampilkan juga permainan sinar laser yang membentuk bendera para peserta dan benua Afrika. Lalu kembali muncul video tape seputar drama pertandingan Piala Dunia 2010 dalam babak enam belas besar.

Penampilan selanjutnya, berkas cahaya membentuk hujan dan turun di tengah lapangan. Hujan ini melambangkan harapan bangsa Afrika. Lalu penampilan dari penyanyi-penyanyi lokal menyambung hujan yang turun. Penampilan dilanjutkan dengan parade gajah yang mengelilingi stadion yang kini telah berubah menjadi oase/sumber air di tengah gurun karena guyuran hujan tersebut. Penampilan ditutup dengan permainan cahaya yang menggambarkan hilangnya air yang dihirup belalai gajah. Parede gajah ini dari kejauhan tampak nyata, padahal gajah tersebut hanya tiruan saja dan digerakkan penari.

Kembali muncul video tape dari permainan cahaya. Kali ini menampilkan empat tim yang lolos masuk ke dalam babak perempat final. Seperti diketahui empat tim itu adalah Belanda, Spanyol, Jerman dan Uruguay.

Penampilan berikutnya adalah ‘kolaborasi’ permaianan cahaya yang ditembakkan dari ketinggian dengan penari/musisi yang ada di lapangan. Cahaya menampilkan alat-alat musik (mungkin khas Afrika), diantaranya yang menyerupai arumba yang ada di Bandung, alat musik semacam gendang dan lain-lain. Alat-alat musik itu berukuran raksasa sehigga beberapa orang dewasa pun bisa berdiri di atasnya. Penari mulai memainkan alat musik itu. Alat musik menyerupai arumba yang biasanya dimainkan dengan dipukul menggunakan pemukul. Kali ini dimainkan dengan diinjak dari bilah satu ke bilah lainnya. Pertama seorang lalu berdua, menginjak bilah-bilahnya sedemikian rupa sehingga membentuk rangkaian melodi. Lewat permaianan cahaya, setiap kali menginjak, bilah tersebut bergerak seperti sungguhan. Atau pada alat musik seperti gendang, tampak bergetar bila dilompati bersama-sama.

Nyanyian dari artis lokal, tarian kolosal lalu nyanyian (barat) dari artis lainnya diiringi tarian kolosal menjadi suguhan berikutnya.

Stadion kembali gelap dan hanya tampak sinar biru di sekililing stadion menyeruak ke langit. Lalu terdengar narasi seputar final Piala Dunia FIFA 2010, termasuk tim yang akan berlaga dalam partai akhir tersebut. Menyambut narasi, muncul kembali permainan cahaya. Kali ini menampilkan bendera Belanda dan Spanyol yang merupakan tim yang akan berlaga dalam babak final.

Kembali narasi muncul. Kali ini menyatakan bahwa upacara penutupan sudah sampai di titik akhirnya. Narasi dilanjutkan dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam perhelatan Piala Dunia 2010. Lagi, tata cahaya berlatarbelakang biru (Persib Bandung) muncul di tengah lapangan dan menampilkan ucapan terima kasih dengan huruf berlatarbelakang putih. Animasi ucapan terima kasih di sampaikan dalam berbagai bahasa (negara peserta Piala Dunia ini).

Sampai di titik ini, sekitar 30 menit terlewati. Lewat animasi ucapan terima kasih tersebut, rangkain seremoni penututupan Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan ditutup. Suara Vuvuzela kembali terdengar ke seluruh penjuru stadion menyambut partai final Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan antara Belanda melawan Spanyol.

Sunday, July 11, 2010

Uruguay Melawan Jerman – Penentuan Juara Ke-3

Jerman - Penentuan Juara Ke-3 Piala Dunia 2010 Afrika SelatanUruguay - Penentuan Juara Ke-3 Piala Dunia 2010 Afrika SelatanLaga dalam babak tiga perempat final (penentuan juara ke-3) antara Uruguay melawan Jerman yang merupakan laga ke-63 sepanjang gelaran Piala Dunia 2010 ini, berlangsung pada Ahad (11/7) pukul 01.30 WIB di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth, Afrika Selatan.

Uruguay yang mengenakan kostum biru, memperebutkan juara ke-3 setelah dikalahkan Belanda di babak semi final. Sementara Jerman yang dalam laga ini mengenakan kostum hitam, bertemu Uruguay untuk meraih posisi ke-3 setelah ditumbangkan Spanyol di babak semi final pula.

Dominasi Jerman dalam babak pertama terlihat dari 21 kali serangannya, yang lebih banyak bila dibandingkan jumlah serangan Uruguay yang hanya sekitar 19 kali serangan. Namun demikian, kedua tim melewati babak pertama dengan angka imbang.

Satu peluang Jerman sebelum menorehkan angka terjadi pada menit ke-10, di mana sundulan Arne Friedrich di dalam kotak penalti yang menyambut bola tendangan sudut Mesut Oezil masih terhalang mistar, meski penjaga gawang sudah tak bisa mengantisipasi datangnya bola sundulan itu.

Peluang yang berubah menjadi angka sesungguhnya bagi Jerman tercipta pada menit ke-19. Bermula dari tendangan keras Bastian Schweinsteiger dari luar kotak penalti ke arah gawang. Meski bola bisa digagalkan, namun bola masih rebound dan bergerak ke tengah kotak penalti. Di sekitar titik 12 pas, bola rebound disambut tendangan Thomas Mueller. Bola yang mengarah ke sisi kiri penjaga gawang, kali ini tak bisa digagalkan bersarang di dalam gawang Uruguay.

Peluang terakhir Jerman tercipta pada menit ke-45+1, di mana bola yang dibawa Cacau, di dalam kotak penalti, masih bisa direbut oleh pemain Uruguay dan hanya menghasilkan tendangan sudut saja.

Sementara itu, sedikinya dua peluang meraih angka tercipta, sebelum akhirnya Uruguay mampu menyamakan angka. Peluang itu terjadi pada menit ke-6 dan ke-26. Peluang itu masing-masing berasal dari tendangan bebas Diego Forlan di depan kotak penalti yang masih melewati mistar atas gawang dan berasal dari sundulan Forlan di depan sisi kanan tiang gawang yang menyambut umpan Egidio Arevalo yang hanya menghasilkan tendangan sudut.

Uruguay mampu menyamakan kedudukan setelah laga memasuki menit ke-28. Bermula dari ‘duel’ yang dimenangkan Diego Perez atas Schweinsteiger di sekitar titik kick off. Bola diteruskan Perez ke pertahanan Jerman. Lalu bola yang mampu diamankan, diteruskan Luis Suarez ke dalam kotak penalti sisi kanan penjaga gawang. Bola yang diterima Edinson Cavani, lalu dilepaskannya di sekitar titik 12 pas ke sisi kiri penjaga gawang dan akhirnya masuk ke dalam gawang Jerman.

Peluang terakhir milik Uruguay tercipta pada menit ke-41. Di mana tendangan Suarez dari dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang ke tiang jauh hanya menghasilkan tendangan gawang, meski Suarez sudah berdiri bebas.

Dalam babak kedua, Jerman yang melakukan 21 kali serangan memiliki sedikitnya 7 peluang mencetak angka. Sementara Uruguay memiliki 4 peluang mencetak angka dari 19 kali serangannya.

Namun demikian, angka pembuka dalam babak kedua diciptakan Uruguay, tepatnya pada menit ke-52. Bermula dari umpan Arevalo di samping kotak penalti sisi kiri penjaga gawang. Lalu, tepat di dalam kotak penalti sisi kiri penjaga gawang, umpan disambut tendangan volley Forlan. Hans Joerg Butt tak bereaksi, sehingga bola yang mengarah ke tiang dekat dan sempat memantul, akhirnya masuk ke dalam gawang Jerman. Kedudukan 2-1 untuk keunggulan Uruguay.

Tak lama berselang, angka balasan dicetak Jerman pada menit ke-57. Bermula dari umpan Jerome Boateng dari sayap kanan luar. Umpan Boateng yang salah diantisipasi Fernando Muslera disambut sundulan Marcell Jansen di sekitar tiang jauh setelah menang duel atas dua pemain Uruguay. Kini kedudukan menjadi imbang 2-2. Jerman nyaris menambah angka pada menit ke-75, namun tendangan Stefan Kiessling dari dalam kotak masih bisa digagalkan penjaga gawang.

Jerman mampu menambah pundi-pundi angkanya pada menit ke-82. Bermula dari tendangan sudut Oezil di sisi kiri penjaga gawang. Bola tendangan sudut ini sempat diterima pemain Jerman di sekitar tiang jauh lalu membuat kemelut di sana. Sampai akhirnya bola yang ditanduk Sami Khedira masuk ke dalam gawang Uruguay. Jerman nyaris menambah angkanya sekitar menit ke-88, namun tendangan Kiessling dari sekitar titik 12 pas masih terlampau tinggi daripada mistar gawang.

Tak ingin kalah, Uruguay berusaha menyamakan kedudukannya. Pada menit ke-90+2, Uruguay mendapat hadiah tendangan bebas tepat di depan kotak penalti Jerman. Tendangan Forlan ke arah sisi kanan penjaga gawang yang terlambat diantisipasi Joerg Butt, akhirnya hanya mengenai mistar atas dan bola pun menjauh dari gawang Jerman.

Tak lama setelah bola yang dilepaskan Forlan menjauh dari gawang Jerman, wasit Benito Archundia asal Meksiko meniup peluit tanda babak kedua usai. Angka akhir 3-2 untuk keunggulan Jerman pun tetap terjaga.

Dengan demikian, Panser Jerman mengakhiri Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan ini dengan meraih gelar Juara Ke-3. Sementara Uruguay harus puas sebagai Juara Ke-4.


Susunan Pemain Uruguay (4-4-2):
1 Fernando Muslera (K)
2 Diego Lugano (P. Belakang)
3 Diego Godin (P. Belakang)
4 Jorge Fucile (P. Belakang)
16 Maximiliano Pereira (P. Belakang)
22 Martin Caceres (P. Belakang)
15 Diego Perez (P. Tengah)[K] | 76”
17 Egidio Arevalo (P. Tengah)
7 Edinson Cavani (P. Penyerang) | 89”
9 Luis Suarez (P. Penyerang)
10 Diego Forlan (P. Penyerang)

5 Walter Gargano (P. Tengah) | 76”
13 Sebastian Abreu (P. Penyerang) | 89”
Pelatih: Oscar Tabarez.


Susunan Pemain Jerman:
22 Hans Joerg Butt (K)
3 Arne Friedrich (P. Belakang) [K]
4 Dennis Aogo (P. Belakang) [K]
17 Per Mertesacker (P. Belakang)
20 Jerome Boateng (P. Belakang)
2 Marcell Jansen (P. Tengah) | 82”
6 Sami Khedira (P. Tengah)
7 Bastian Schweinsteiger (P. Tengah)
8 Mesut Oezil (P. Tengah) | 90+1”
13 Thomas Mueller (P. Tengah)
19 Cacau (P. Penyerang) [K] | 70”

9 Stefan Kiessling (P. Penyerang) | 70”
18 Toni Kroos (P. Tengah) | 82”
5 Serdar Tasci (P. Belakang) | 90+1”
Pelatih: Joachim Loew.


Sumber: RCTI.
Gambar: Wikipedia.